5 Sikap yang Membuat Dirimu Sendiri Sulit Bahagia

Endah Wijayanti diperbarui 10 Feb 2023, 08:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Pernahkah menyadari bahwa hal yang membuatmu sulit bahagia adalah sikapmu sendiri? Sesuatu yang menghambat kebahagiaanmu bisa jadi berasal dari dalam dirimu senidri. Bukan dari orang lain atau faktor luar.

Kalau selama ini kamu merasa bingung dan masih mencari alasan kenapa dirimu sulit bahagia, coba kini luangkan sedikit waktu untuk melakukan refleksi diri. Bisa jadi sikap-sikap yang selama ini sudah melekat di dalam dirimu inilah yang menjadi penghambatmu untuk bahagia.

 

 

2 dari 6 halaman

1. Terlalu Bergantung pada Orang Lain

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/prostock_studio

Ada kutipan menarik dari buku Conversations on Love tentang memahami cinta. Petikannya, "As I grew older, I learnt that the expectation that someone will save you from who you are, or from what you have or don't have, is a fallacy. Expecting someone to fill a hole that's within you? That's expecting too much of any one person." Kalau kamu hanya menunggu orang lain untuk membuatmu bahagia, maka akan sulit bagimu untuk mendapatkan kebahagiaan. Karena pada dasarnya kebahagiaan itu perlu kamu usahakan sendiri.

 

 

3 dari 6 halaman

2. Selalu Menyalahkan Keadaan

Move on juga butuh keputusan./Copyright pexels.com/@d-ng-nhan-324384

Sikapmu yang selalu menyalahkan keadaan akan membuatmu sulit bahagia. Kamu akan menjadi orang yang gampang marah karena selalu merasa tidak ada yang peduli padamu. Bahkan kamu jadi mudah membenci orang atau keadaan sekitarmu saat ada hal yang terjadi di luar rencana atau keinginanmu.

 

 

4 dari 6 halaman

3. Memusuhi Perasaan Sendiri

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/artfotodima

Saat sedih, kamu menyalahkan diri sendiri. Saat gagal, kamu berlarut-larut merasa kecewa dengan diri sendiri. Ketika ada hal-hal yang terjadi di luar keinginan, kamu cenderung memusuhi perasaan sendiri dan sikap ini bisa membuatmu makin sulit bahagia. Mengutip buku Merawat Luka Batin, "Ketidakbahagiaan, kesedihan, atau yang kita anggap sebagai perasaan negatif, sebenarnya bukan musuh. Kadang kala kesedihan, kecemasan, dan kekecewaan adalah bagian dari perasaan normal yang terjadi." Jadi, kalau ingin bahagia, bisa dicoba dengan belajar menerima dan meregulasi emosi dan perasaan sendiri dengan lebih baik.

 

 

5 dari 6 halaman

4. Tidak Menyayangi Diri Sendiri

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/CrazyTourGuide

Tidak menyayangi diri sendiri hanya akan membuat kita merasa makin tidak berharga. Padahal untuk bisa bahagia, setidaknya kita perlu menyadari bahwa diri kita berharga. Mengutip buku How to Love, "Agar bisa mencintai diri sendiri, Anda bisa memulainya dengan latihan mengakrabkan diri dengannya. Dengan begitu, harga diri akan terungkit dan Anda tidak akan mudah dibebani oleh stres." Kenali lagi kelebihan dan kekurangan dirimu, maka kamu akan bisa lebih mudah menemukan peluang-peluang baru untuk lebih bahagia jalani hidupmu.

 

 

6 dari 6 halaman

5. Memperumit Keadaan

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/Butsaya

Kita selalu punya pilihan dalam menyikapi setiap masalah. Setidaknya ada dua pilihan: mengatasinya atau malah memperumitnya. Saat kita memilih untuk memperumit keadaan, maka kebahagiaan akan makin sulit didapatkan. Padahal pada dasarnya kita punya kebebasan untuk memilih mengatasi masalah yang ada sebaik mungkin sesuai kemampuan kita. Mengutip buku Man's Search for Meaning, "Apa pun bisa dirampas dari manusia. Kecuali satu: kebebasan terakhir seorang manusia, kebebasan untuk menentukan sikap dalam setiap keadaan. Kebebasan untuk memilih jalannya sendiri." Saatnya untuk memilih jalan yang lebih bijak dalam menyikapi setiap keadaan. Tak perlu memperumit sebuah masalah jika yang sebenarnya bisa kita lakukan adalah berani menghadapinya dengan apa adanya.

Yuk, ciptakan dan raih kebahagiaanmu sendiri. Jangan sampai sikap-sikap yang kurang tepat malah menjadi penghambatmu untuk menjalani hidup yang bermakna.