Sebuah Pelajaran Hidup, Sesal Intan RJ yang Pernah Ingin Cerai dari Mendiang Suami karena Alasan Konyol

Mengingat ketika itu, saat Intan RJ merasa dirinya tak bisa bersyukur dengan sosok pasangan yang baik, Intan pun merasakan penyesalan di belakang hari. Terlebih setelah sang suami meninggalkannya beserta dua anak hasil pernikahannya.

"Pas dia udah ga ada kini, aku menyesal banget. Aku adalah orang yang mengagungkan pernikahan, tapi kok sebodoh itu aku mengambil satu tindakan atau ucapan," imbuhnya.

Intan RJ mengaku beruntung karena mendapatkan kesempatan untuk mengabdi kepada sang suami, sebagai satu penebusan dosa atas keinginannya bercerai dulu, yang kemungkinan membuat suaminya tak enak hati. Saat itu adalah ketika suaminya sakit sampai akhirnya meninggal dunia.

"Untungnya aku dikasih kesempatan ama Allah untuk merawatnya. Kembali ke titik nol itu aku merawat semuanya, aku mengabdi. Aku bilang mohon maaf kalau aku banyak salah. Kamu gak pernah salah, aku yang salah. Aku mohon maaf banget," tuturnya.

Sang suami di tempat pembaringannya, sebelum akhirnya koma mengucapkan terimakasih kepada Intan karena telah menjadi sosok istri dan ibu yang baik untuk anak-anaknya. Ia juga meminta maaf karena sakit yang membuat istrinya repot.

"Maaf kalau aku sering ngerepotin kamu. Aku bilang nggak, kamu nggak pernah ngerepotin aku. Aku ga pernah merasa terbebani. Aku bilang fight ayo, come on. Perjalanan masih panjang, kamu mau sampai kemanapun aku temenin," paparnya.

"Aku ga pernah merasa menyesal menikah dengan kamu. Aku sempat aku ucapkan, jadi ketika dia ujung-ujungnya koma, aku omongin lagi, minta maaf. Dan ketika dia koma, aku bilang, jangan terbebani dengan anak-anak kalau udah ga kuat," sambungnya.

Dua anak Intan RJ diakui memiliki hubungan yang sangat dekat dengan mendiang suami. Selama satu tahun sejak kepergian ayahnya, anak-anak Intan RJ masih merasakan rindu yang sangat dalam. Bahkan ketika diberikan pertanyaan tentang masa depan dan masa lalu, mereka memilih masa lalu.

"Pilih masa lalu. Mereka bilang kita cuman pengen ngelihat senyum papa. Kita cuman mau dipeluk lagi. Akhirnya aku diem, itu nusuk banget ke aku, jleb rasanya. Aku peluk, aku usahakan ga mau nangis di depan anak-anak," ucap Intan.

"Aku bilang kak, dek, papa akan selalu hidup. Di dalam diri kalian. Kalian anak-anak yang hebat luar biasa. Papa akan selalu ada kalaupun papa ga bisa peluk kalian saat ini. Ada mama yang akan selalu peluk kalian. aku akan selalu melakukan apapun buat kalian bahagia," ujarnya.