Sering Sekali Dilupakan, Ini Pentingnya Peregangan Otot Betis sebelum dan setelah Olahraga

Annissa Wulan diperbarui 09 Feb 2023, 20:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Peregangan adalah aspek penting dalam hal olahraga. Peregangan mengurangi risiko cedera, mempersiapkan persendian untuk berbagai gerakan, dan memungkinkan kamu melakukan olahraga sebaik mungkin.

Dengan kata lain, peregangan harus diprioritaskan sebelum dan sesudah olahraga. Sementara peregangan penting untuk banyak bagian tubuh, betis adalah area yang banyak orang lupakan saat melakukan pemanasan dan ini bisa menyebabkan cedera.

Selain itu, otot betis penting untuk berlari dan olahraga apapun yang melibatkan lompat, seperti bola basket atau tenis. Dilansir dari huffpost.com, ini beberapa alasan pentingnya melakukan peregangan dan memperkuat betis, serta bagaimana melakukannya.

1. Menjaga kelenturan dan kekuatan betis bisa mencegah cedera

Peregangan otot betis bisa mempertahankan rentang gerak yang baik, membantu mekanisme tubuh. Meregangkan otot betis dan mempertahankan rentang gerak normal pada sendi pergelangan kaki dapat membantu mendukung berjalan, melompat, mendaki, dan sebagian besar hal lain yang dilakukan orang dengan kaki mereka.

Memiliki rentang gerak yang baik dan normal adalah kunci untuk pergerakan dasar olahraga. Selain itu, melatih otot betis dengan baik juga dapat melindungi seluruh tubuh.

2. Secara alami, betis rawan sesak

Otot apapun yang melintasi dua sendi lebih rentan terhadap sesak dan otot gastrocnemius, yang membentuk bagian betis, melintasi pergelangan kaki dan lutut. Jadi, sangat penting untuk melonggarkan dan menghangatkan betis sebelum olahraga. Dengan cara ini, kamu akan membatasi risiko cendera pada lutut atau pergelangan kaki.

 

 

2 dari 3 halaman

3. Apa rentang gerak yang sehat untuk betis?

Ilustrasi olahraga (Image by tonodiaz on Freepik)

Dalam istilah klinis, ada goniometer untuk mengukur fleksibilitas betis, tapi juga bisa dilakukan di rumah tanpa alat profesional. Fleksibilitas ideal bervariasi untuk pria dan perempuan, tapi rata-rata, cobalah untuk mengangkat kaki ke atas ke arah tubuh sekitar 20 derajat dan arahkan kaki sekitar 65 derajat.

4. Peregangan sederhana bisa membantu

Peregangan betis yang bagus dan sederhana bisa kamu lakukan dengan memposisikan kaki seperti melangkah, letakkan tangan di dinding, dan condongkan tubuh ke depan sambil menjaga kedua kaki tetap di tanah, pindahkan berat badan ke depan. Untuk melangkah lebih jauh, ambil kaki ke belakang dan tekuk lutut, sehingga kamu sedikit berjongkok.

Kamu juga bisa mengayuh kaki saat melakukan pose anjing menghadap ke bawah atau mencoba peregangan betis dengan handuk, duduk di tanah dengan kaki lurus, dan gunakan handuk yang dililitkan di sekitar kaki untuk menariknya ke belakang dengan lembut. Tahan peregangan ini masing-masing sekitar 30 detik.

3 dari 3 halaman

5. Lakukan peregangan dinamis sebelum olahraga dan peregangan statis setelahnya

ilustrasi olahraga di gym | unsplash.com/@yellowteapot

Peregangan statis artinya kamu menahannya tanpa menambahkan gerakan apapun. Peregangan statis paling baik dilakukan setelah olahraga.

Tapi sebelum olahraga, cobalah peregangan dinamis, yang membutuhkan gerakan. Cobalah gerakan melompat atau lutut tinggi, untuk mengalirkan darah sebelum olahraga dimulai.

6. Tetap aktif

Peregangan statis sangat bagus untuk meningkatkan panjang otot betis, tapi peregangan saja tidak bisa memberikan rentang gerak yang dibutuhkan tubuh. Saat kamu sedang aktif, seperti berjalan, berlari, atau hanya melakukan beberapa gerakan secara keseluruhan, tubuh memiliki rentang gerak yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik.

Jika kamu tiba-tiba melakukan aktivitas yang membutuhkan gerakan asing dari betis, ini berisiko membuat betis mengalami ketegangan atau bahkan robekan pada otot. Untuk membantu mencegah ini, lakukan beberapa latihan plyometrik secara teratur, seperti jump squat, burpees, dan jumping jacks untuk mempersiapkan otot betis.