Cara Mudah dan Sederhana Memakai Batik Tanpa Dijahit

Fimela Reporter diperbarui 17 Mar 2023, 12:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Tak jarang kita melihat orang-orang menggunakan batik untuk beberapa acara formal dengan berbagai model dan corak. Tak hanya digunakan dalam kegiatan formal, dalam kegiatan sehari-hari kita juga dapat melihat orang-orang menggunakan batik untuk kesehariannya.

Batik yang merupakan kebudayaan Indonesia ini sudah semakin dikenal masyarakat baik dalam negri maupun luar negri. Dilansir dari UNESCO, batik merupakan teknik, simbolisme, dan budaya seputar pakaian katun dan sutra yang diwarnai menggunakan tangan.

Melengkapi hal tersebut, dilansir dari craftatlas.co, Batik merupakan teknik pewarnaan tahan lilin yang diterapkan pada seluruh kain atau kain yang dibuat dengan teknik tersebut. Batik dibuat baik dengan menggambar titik dan garis penahan dengan alat semburan yang disebut canting maupun dengan mencetak penahan dengan cap tembaga. 

Batik memiliki banyak kegunaan, mulai dari digunakan untuk gendongan bayi, acara formal, pakaian sehari-hari, hingga untuk menyelimuti orang yang meninggal dengan masing-masing makna penggunaan batik untuk setiap penggunaan, dilansir dari UNESCO

 

2 dari 3 halaman

Proses Pembuatan Batik

Ilustrasi batik. (Foto: shutterstock.com)

Dilansir dari craftatlas.com, batik berasal dari berbagai daerah yaitu dari Jawa Tengah yang dikenal dengan batik Jawa, dari Jawa Barat disebut dengan batik Sunda, dari Pulau Sumatra dikenal sebagai batik Sumatra, dan dari Bali disebut dengan batik Bali. 

Dilansir dari housebeautiful.com, tekstil batik memberikan tampilan pola geometris dengan hiasan yang dibuat melalui menuangkan lilin panas ke kain yang tidak diwarnai dan ketika kain diwarnai, lilin dihilangkan dengan air mendidih supaya polanya terlihat. Untuk menciptakan pola berlapis dengan warna berbeda, proses tersebut dilakukan secara berulang. 

Dilansir dari textileschool.com, terdapat 3 tahapan pembuatan batik yaitu waxing, dyeing, dan de-waxing yaitu menghilangkan lilin. Namun, terdapat beberapa sub-proses juga diantaranya menyiapkan kain, menjiplak desain, merentangkan kain ke bingkai, memoles area kain yang tidak perlu diwarnai, menyiapkan pewarna, merebus kain untuk menghapus lilin, dan mencuci kain dengan sabun. 

Pembuatan batik dapat dilakukan melalui beberapa cara, dikansir dari textileschool.com:

  • Pada metode percikan, lilin dipercikkan atau dituang pada kain.
  • Saat menyablon, teknik stensil turu dilibatkan.
  • Melukis menggunakan tangan dengan pena kalamkar .
  • Metode lainnya yaitu tahan gores dan pati. 

Pembuatan batik dimulai dari proses pencelupan, pada proses ini pola digambar secara perlahan dan hati-hati pada kain dengan lilin lebah cair yang dioleskan dari cangkir tembaga kecil dengan cerat halus yang disebut “tjanting” alias teko. Setelah itu, untuk mengetahui cara menggunakan lilin merupakan hal yang penting. Campuran lilin batik yang ideal adalah 30 persen lilin lebah dan 70 persen lilin parafin. Untuk mencap pola digunakannya lilin yang lebih kaku yang terbuat dari damar dan parafin dicampur dengan getah pernis. Saat mengaplikasikan, lilin tidak boleh dalam keadaan terlalu panas sehingga tidak terbakar. 

 

3 dari 3 halaman

Cara Pemakaian Batik

ilustrasi batik/TY Lim/shutterstock

Dilansir theculturetrip.com, terdapat beberapa cara pemakaian batik yang dapat kamu gunakan:

Sebagai outer batik.

Batik dapat menjadi lapisan luaran yang bagus seperti potongan kimono atau blazer formal dengan kombinasi dalaman tank top polos atau kemeja polos.

Sebagai selendang batik.

Cukup dengan membungkus kain di atas gaun atau atasan polos untuk membuat pakaian kamu menonjol dengan warna dan pola yang cerah atau kamu bisa melilitkan kain batik di pundak dengan kedua ujung yang menggantung di depan tubuh atau mengikatnya ujungnya di depan dada. 

Sebagai rok batik.

Cukup dengan melilitkan kain batik di pinggang kamu dan menyelipkan ujungnya ke pinggang kamu atau mengaitkan dengan menggunakan peniti untuk menyatukannya. 

 

 

*Penulis: Fani Varensia