Fimela.com, Jakarta Tipes atau demam tifoid merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang disebut Salmonella typhi (S. typhi). Penyakit ini sangat umum terjadi pada anak-anak karena imun atau sistem kekebalan tubuhnya masih belum kuat. Jika dibiarkan, penyakit ini akan berujung komplikasi yang dapat mengancam jiwa.
Tipes atau demam tifoid dapat terjadi ketika anak makan atau minum sesuatu yang telah terkontiminasi bakteri atau makanan yang tidak higenis. Tak hanya itu, makanan yang kurang matang juga bisa menjadi penyebab tipes. Ketika bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh, mereka akan dengan cepat berkembang biak dan menyebar melalui aliran darah. Oleh sebab itu, sangat penting bagi setiap orang tua untuk dapat mengenali gejala tipes sejak dini sehingga bisa mendapatkan penanganan segera dan tepat.
Dilansir dari Kidshealth.org, gejala tipes atau demam tifoid pada anak biasa terjadi secara tiba-tiba. Anak akan mengalami demam tinggi yang berlangsung hingga 3 hari atau bisa lebih setelah terinfeksi bakteri Salmonella typhi. Kemudian akan mengalami gejala sakit perut, pegal-pegal, muntah yang terus menerus, gangguan pencernaan seperti diare atau susah buang air besar, lemas, dan kehilangan nafsu makan.
Tipes Dapat Mengancam Jiwa Anak
Tak hanya itu, gejala tipes juga dapat menimbulkan ruam merah berbintik di bagian dada bawah atau perut bagian atas. Jika tidak diobati dengan benar, penyakit tipus atu demam typhoid dapat berlangsung selama sebulan bahkan bisa terjadi komplikasi yang dapat mengancam jiwa. Dilansir dari National Library of Medicine, menjelaskan bahwa komplikasi yang disebabkan oleh tipes atau demam tifoid dapat mengakibatkan perforasi usus tifoid (TIP), perdarahan saluran pencernaan, hepatitis, syok, kolesistitis, miokarditis, ensefalopati, pneumonia, dan anemia.
Dalam kebanyakan kasus, gejala tipes atau demam tifoid juga dapat hilang pada minggu ketiga atau keempat dan kemungkinan besar penyakit itu bisa kembali lagi. Setelah sembuh dari tipus atau demam tifoid, anak yang pernah terinfeksi juga dapat menjadi pembawa bakteri tersebut karena bakteri itu masih ada di dalam tubuh mereka sehingga bisa menularkannya kepada orang lain. Namun, ada bentuk pencegahan yang dapat dilakukan agar anak dapat terhindar dari paparan virus ini dengan cara vaksinasi.
Lakukan Vaksinasi Typhoid
World Health Organization (WHO) merekomendasikan untuk lakukan vaksinasi typhoid pada anak. Tak hanya itu, perlu juga untuk meningkatkan kebersihan, memerhatikan kualitas air dan sanitasi yang tujuannya untuk mengendalikan penyakit tersebut. Untuk melaksanakan vaksinasi, bisa dilakukan langsung ke rumah sakit dan melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
*Penulis: Amelia Septika