6 Ciri Kolesterol Tinggi yang Harus Diwaspadai, Berdampak pada Kesehatan Jantung

Fimela Reporter diperbarui 03 Feb 2023, 19:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Penyakit kolesterol mungkin sudah sering terdengar di telinga sahabat Fimela. Walaupun mungkin bagi sebagian orang belum mengetahuinya secara mendalam. Penyakit kolestrol memberikan dampak yang sangat berbahaya bagi yang memiliki riwayat penyakit tersebut. 

Dilansir dari heart.org, kolesterol merupakan zat lilin yang tidak secara keseluruhan menjadi hal buruk bagi tubuh karena tubuh memerlukannya untuk membangun sel dan membuat vitamin serta hormon lainnya atau disebut kolesterol HDL (baik). Akan jadi masalah kalau terlalu banyak kolesterol di dalam tubuh kita. 

Organ hati yang membuat kolesterol yang dibutuhkan tubuh, sedangkan sisa kolesterol yang dalam tubuh berasal dari makanan hewani seperti daging, unggas, dan produk susu. Jenis makanan tersebut juga memiliki lemak jenuh dan trans yang tinggi sehingga menyebabkan organ hati menghasilkan lebih banyak kolesterol daripada yang seharusnya atau yang disebut dengan kolesterol LDL (jahat). Kolesterol bersirkulasi dalam darah sehingga ketika jumlah kolesterol meningkat maka darah juga akan meningkat.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Ciri-ciri kamu memiliki kolesterol tinggi

ilustrasi tanda kolesterol naik yang harus diwaspadai/Andrea Piacquadio/pexels

Dilansir dari WHO, peningkatan kadar kolesterol meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke karena secara global, sepertiga penyakit jantung iskemik disebabkan oleh tingginya kolesterol. Secara keseluruhan sudah 2,6 juta kematian yang diakibatkan oleh kolesterol.

Berikut ciri-ciri jika kamu memiliki kolesterol yang tinggi, dilansir dari stpaulspace.org:

1. Serangan jantung. Biasanya ditandai dengan nyeri di lengan, sesak napas, pusing, dan lainnya. 

2. Tekanan darah tinggi. Penting bagi kamu untuk mengetahui dan memeriksa tekanan darah ke dokter. 

3. Diabetes. Diabetes memiliki dampak yang besar pada kadar kolesterol kamu karena kamu memiliki partikel kolesterol yang menggantung di sekitar arteri yang mengakibatkan pembuluh darah menjadi rusak. 

4. Nyeri dada. 

5. Stroke. Stroke hanya terjadi ketika arteri di otak tersumbat atau menyempit.Nyeri saat berjalan. 

3 dari 4 halaman

Faktor-faktor yang menjadi penyebab kolesterol tinggi

Ilustrasi Pola Hidup Sehat Credit: pexels.com/Tirachard

1. Faktor keturunan.

Jika anda memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi, kemungkinan besar juga kamu akan memiliki kolesterol tinggi. 

2. Usia.

Seiring bertambahnya usia, resiko seseorang mengalami kolesterol tinggi menjadi meningkat karena tubuh yang tidak dapat membersihkan kolesterol sebaik usia muda.

3. Seks. 

Selain 3 faktor tersebut, gaya hidup seseorang juga sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kolesterol. Berikut beberapa gaya hidup yang dapat menyebabkan tingginya kolesterol, dilansir dari cdc.gov:

1. Diet makanan yang mengandung tinggi lemak jenuh dan lemak trans.

2. Kurangnya aktivitas fisik.

3. Merokok yang merusak pembuluh darah sahabat Fimela sehingga membuat timbunan lemak.

4 dari 4 halaman

Tips mengubah gaya hidup

ilustrasi perempuan sehat/bbernard/Shutterstock

Gaya hidup yang kita jalani menjadi penentu tinggi rendahnya kolesterol, jika kita mau terhindar kolesterol yang tinggi kita harus menjalani gaya hidup sehat. Gaya hidup sehat dapat menurunkan kolesterol dan mencegah kamu memiliki kolesterol yang tinggi sejak awal. Dilansir dari medlineplus.gov, berikut langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk membantu pencegahan kolesterol yang tinggi:

1. Makan makanan sehat. Pola makan yang menyehatkan jantung dengan membatasi lemak jenuh dan trans. 

2. Mengatur berat badan. Jika memiliki kelebihan berat badan harus segera diturunkan karena dapat menurunkan kolesterol LDL (jahat). 

3. Melakukan aktivitas fisik secara teratur.

4. Mengurangi stres karena terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa stres kronis dapat meningkatkan kolesterol LDL (jahat) dan menurunkan kolesterol HDL (baik). 

5. Berhenti merokok. Bagi kamu yang merokok, kamu harus segera memberhentikannya karena dapat meningkatkan kolesterol HDL (baik) dengan memiliki banyak kolesterol HDL (baik) dapat menurunkan kolesterol LDL (jahat). 

 

*Penulis: Fani Varensia.