Selain Demam dan Batuk, Ini Gejala Pneumonia pada Anak yang Harus Diwaspadai Orangtua

Fimela Reporter diperbarui 06 Feb 2023, 10:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Pneumonia merupakan salah satu infeksi paru-paru yang disebabkan oleh virus atau bakteri streptococcus pneumoniae. Biasanya penyakit ini dapat terjadi bila anak menghabiskan banyak waktu di dalam ruangan serta melakukan kontak erat dengan orang lain.

Melansir dari nationwidechildrens.org pneumonia dapat disebarkan oleh orang yang terinfeksi virus ini kemudian ke anak-anak yang berada dalam satu ruangan, serta melakukan interaksi dengan orang yang terinfeksi virus pneumonia. 

Dalam website resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni who.int menyebutkan bahwa pada tahun 2019 pneumonia telah menyebabkan kematian pada 740 anak di seluruh dunia. Sebanyak 180 anak yang meninggal berusia di bawah 5 tahun dan sebanyak 22 persen juga kematian terjadi pada anak usia 1 hingga 5 tahun.

Pneumonia adalah bentuk dari infeksi pernapasan akut yang mempengaruhi paru-paru. Paru-paru terdiri dari kantung kecil yang disebut alveoli yang terisi udara saat bernapas. Ketika anakmenderita pneumonia, alveoli akan diisi dengan nanah dan cairan yang membuat pernapasan terasa sakit dan seakan susah untuk bernapas.

2 dari 3 halaman

Tanda dan gejala

Ilustrasi Anak Batuk. Photo by Master105 on Freepik

Melansir dari kidshealth.org berikut tanda dan gejala dari pneumonia yang harus diwaspadai para orangtua, seperti:

  • Demam
  • Batuk
  • Panas dingin
  • Bernapas dengan cepat
  • Bernapas dengan suara mendengkur
  • Sesak napas
  • Mual dan muntah
  • Sakit dada
  • Sakit perut
  • Anak lemas dan kurang aktif
  • Anak kehilangan nafsu makan

Apabila Sahabat Fimela merasa anak mengalami gejala yang telah disebutkan, segeralah membawa anak ke klinik terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif.

Selain itu, berikut merupakan jenis virus, bakteri, atau jamur yang menginfeksi para anak-anak penderita pneumonia seperti:

  • Streptococcus pneumoniae adalah penyebab paling umum pneumonia bakteri pada anak-anak.
  • Haemophilus influenzae tipe b (Hib) adalah penyebab paling umum kedua dari pneumonia bakteri.
  • Respiratory syncytial virus adalah virus penyebab pneumonia yang paling umum.
  • Pada bayi yang terinfeksi HIV, Pneumocystis jiroveci adalah salah satu penyebab pneumonia yang paling umum. Bakteri ini menyebabkan seperempat dari seluruh kematian akibat pneumonia pada bayi yang terinfeksi HIV. 
3 dari 3 halaman

Cara Mengobati Pneumonia

Ilustrasi mengobati pneumonia pada anak. Credit: pexels.com/Nordic

Biasanya mereka yang menderita pneumonia virus tidak memerlukan antibiotik karena antibiotik hanya bekerja untuk melawan bakteri, bukan virus. Bila seseorang yang terinfeksi pneumonia virus atau virus flu mungkin mendapatkan obat antivirus jika penyakit tersebut masih dalam tahap awal.

Saat Sahabat Fimela mengunjungi rumah sakit, dokter anak meresepkan obat untuk mengobati pneumonia bakteri denga antibiotik yang dapat diminum. Antibiotik tersebut diberikan tergantung dengan jenis bakteri yang diduga menjadi penyebab munculnya pneumonia.

Beberapa anak mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit jika pneumonia yang dialami menyebabkan demam tinggi yang berkepanjangan atau masalah pernapasan, atau jika mereka membutuhkan oksigen, muntah dan tidak dapat minum obat, atau mengalami infeksi paru-paru yang mungkin telah menyebar ke aliran darah.

Perawatan di rumah sakit dapat mencakup antibiotik IV (diberikan ke pembuluh darah) dan cairan serta perawatan pernapasan. Kasus yang lebih serius mungkin dirawat di unit perawatan intensif (ICU).

Di sisi lain, orangtua juga harus tahu bahwa vaksin mampu mencegah beberapa jenis pneumonia. Oleh karena itu, saat ini anak diwajibkan untuk mendapatkan vaksin haemophilus influenzae, pneumococcus, dan batuk rejan mulai usia dua bulan.

 

Penulis: Angela Marici

#Women for Women