Fimela.com, Jakarta Stretch mark atau striae gravidarum adalah sejenis bekas lupa yang muncul saat kulit meregang lebih cepat dari biasanya. Umumnya peregangan kulit terjadi karena berat badan yang bertambah atau berkurang lebih cepat.
Meski umum terjadi pada wanita, namun ibu hamil juga sering mengalami kondisi ini. Dokter kulit dan peneliti klinis, Ailynne Marie Vergara-Wijangco, MD seperti dikutip laman verywellfamily.com menjelaskan, stretch mark umum terjadi selama kehamilan dan dialami pada 90% ibu hamil.
Menurutnya, kebanyakan ibu hamil mulai terlihat stretch mark sekitar akhir trimester kedua. Ada yang cenderung mengalami lebih banyak stretch mark, ada juga ibu hamil yang memiliki stretch mark lebih sedikit.
"Beberapa wanita mungkin mulai terlihat stretch mark lebih awal dan beberapa lainnya nggak mengalami stretch mark sama sekali. Stretch mark muncul tergantung pada tubuh masing-masing wanita dan bagaimana pertumbuhannya selama kehamilan," kata Ahli Dermatologi Kosmetik bersertifikat dan Ahli Bedah di Shafer Clinic, Dendy Engelman, MD, FACMS, FAAD.
Hal tersebut ternyata bukan hanya dipengaruhi oleh peningkatan hormon saja, tapi pengaruh genetika juga ikut memainkan perannya yang menyebabkan serat elastis tepat di bawah permukaan kulit yang pecah.
Cara Mengatasi Stretch Mark
Sepanjang siklus kehidupan, kulit kerap mengalami permasalahan dengan sangat bervariasi, seperti bekas luka (scars), peregangan kulit (stretch marks), kulit kering, warna kulit tidak merata (uneven skin tone), serta penuaan dini (aging skin). Beberapa memiliki penyebab situasional, perubahan hormon, genetik, dan sebagainya serta dapat terjadi dari ujung rambut hingga kaki.
Berkaitan dengan hal tersebut, dr. Melyawati Hermawan, Sp.KK mengatakan bahwa setiap orang rentan mengalami masalah kulit, terlebih wanita khususnya pada masa kehamilan.
"Namun, masalah kulit sebenarnya dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat sekaligus konsisten melakukan perawatan kulit sejak dini secara rutin dengan menggunakan produk perawatan yang tepat, kandungan yang aman, dan sesuai kebutuhan serta jenis kulitnya," katanya.
Meski stretch mark memang nggak berbahaya, hanya saja mengganggu penampilan. Maka dari itu, untuk mencegah stretch mark yang muncul lebih banyak di beberapa area tubuh, ada baiknya ibu hamil tetap terhidrasi dan menggunakan pelembab sebelum tidur, untuk menjaga kekenyalan kulit.
Selain itu, ibu hamil juga dapat menggunakan produk perawatan kulit yang memiliki kandungan 100% alami dan teruji klinis, serta terbukti dapat dapat membantu mengatasi seperti scars, stretch marks, warna kulit tidak merata, penuaan dan kulit dehidrasi.
Yup, pilihkan produk perawatan kulit yang memiliki kandungan-kandungan alami dan relatif aman untuk kulit. Kamu dapat menggunakan produk minyak natural yang mengandung tumbuhan alami, seperti Jojoba Seed Oil, Sunflower Seed Oil, Chamomile Oil, Rosehip Oil, Calendula Oil, Pomegranate Oil.
Kandungan tersebut berperan sebagai pelembab, membantu menyamarkan bekas luka, memperbaiki sawar kulit, anti-aging, anti radang, antioksidan serta antibakteri.
(*)