Demam Berdarah Masih Mengintai, Ini Gejala Infeksi yang Harus Diwaspadai

Fimela Reporter diperbarui 28 Jan 2023, 14:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti betina. Kehadiran penyakit ini tidak boleh dianggap remeh, terutama saat memasuki musim hujan karena penderitanya dapat mengalami lonjakan.

Dalam media briefing yang diselenggarakan oleh IDIA bersama dr. Mulya Rahma Karyanti, Sp.A (K).,IBCLC diketahui bahwa nyamuk aedes aegypti yang mengandung virus dengue dapat menularkan virus tersebut kepada orang-orang dalam radius 100-200 meter. 

“Infeksi virus dengue bisa ditularkan oleh nyamuk aedes agipty, ketika nyamuk aedes agipty menggigit penderita dengue dia (nyamuk) akan menghisap darah yang mengandung virus dengue.” ungkap dr. Karyanti.

Perlu diketahui bahwa Indonesia merupakan negara endemis dengue yang memiliki revalis hingga 80 persen. Biasanya anak-anak paling rentan mengalami demam berdarah dibandingkan dengan orangtua, sehingga tak heran jika saat ini populasi anak 9 tahun telah terinfeksi dengue.

2 dari 3 halaman

Gejala Demam Berdarah

Ilustrasi gejala dbd yang harus diwaspadai orang tua. /Narith Thongphasuk38/shutterstock

Berikut merupakan gejala dari demam berdarah yang harus dipantau oleh orangtua, antara lain:

  1. Demam mendadak tinggi selama 2-7 hari
  2. Anak mengeluhkan pusing atau sakit kepalaAnak mengalami mual atau terkadang muntah
  3. Anak mengeluhkan sakit perut
  4. Tulang sendi terasa ngilu dan nyeri otot yang dialami anak
  5. Selama sakit anak mengalami diare
  6. Munculnya pendarahan seperti bintik-bintik merah, mimisan, gusi berdarah, muntah darah, hingga buang air besar yang disertai dengan munculnya darah
  7. Anak tiba-tiba syok dengan tangan dan kaki terasa dingin dan lembab
  8. Anak juga terlihat lemah dan banyak menghabiskan waktu untuk tidur secara terus menerus.

Melalui acara media briefing tersebut diketahui juga bahwa terdapat beberapa tanda yang harus diwaspadai oleh para orangtua apabila anak terinfeksi demam berdarah. Dari tanda-tanda tersebut orangtua diminta untuk segera membawa anak ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan. Berikut tanda bahaya yang harus diwaspadai, seperti:

  • Adanya penurunan suhu setelah hari ke 3 anak mengalami demam
  • Anak tidak nafsu makan dan minum saat terinfeksi demam berdarah
  • Muntah secara terus menerus
  • Lemas dan tidur terus
  • Anak mengalami sakit perut hebat disertai dengan pendarahan seperti bintik merah, mimisan, gusi berdarah, hingga keluarnya darah saat buang air besar
  • Gelisah disertai kulit tangan dan kaki terasa dingin dan lembap
  • Tidak buang air kecil (BAK) selama 4-6 jam
  • Sahabat Fimela juga harus mewaspadai bila anak mengalami kejang saat terinfeksi demam berdarah.
3 dari 3 halaman

Pertolongan pertama Demam Berdarah

Ilustrasi anak sakit demam berdarah. Credit: pexels.com/Deloite

Berikut pertolongan pertama yang harus dilakukan para orangtua bila anak mengalami demam berdarah.

1. Beri obat penurun panas

Saat mengalami demam berdarah, Sahabat Fimela dapat memberi anak obat penurun panas seperti parasetamol setiap 4 jam. Namun, bila ada riwayat kejang demam Sahabat Fimela harus segera memberikan anak obat penurun panas dengan sendok takar obat 5ml.

2. Kompres dengan air hangat

Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk menurunkan panas akibat demam berdarah adalah dengan mengompres tubuh anak menggunakan air hangat selama 30 menit. Pastikan untuk tidak membungkus anak dengan baju dan selimut berlapis agar suhu tubuh anak tetap stabil.

3. Perbanyak cairan

Saat sakit anak akan kehilangan banyak cairan yang membuatnya menjadi dehidrasi. Oleh karena itu, sangat penting bagi para orangtua untuk memberikan anak cairan untuk mencegah dehidrasi. Adapun cairan yang dapat diberikan berupa air putih, ASI atau susu, jus buah, atau minuman elektrolit. Tidak lupa juga berikan anak waktu untuk beristirahat agar metabolismenya selalu terjaga.

4. Obat-obatan yang harus dihindari

Obat-obatan yang harus dihindari saat anak menderita demam berdarah, antara lain:

  • Asetosal
  • Asam mefenamat
  • Steroid
  • Antibiotik
  • AINS lainnya
  • Ibuprofen

5. Cegah dengan 3M

Untuk mencegah penularan infeksi demam berdarah, Sahabat Fimela dapat menerapkan metode menguras, menutup, menimbun (3M) yang dapat dilakukan seminggu sekali.

 

Penulis: Angela Marici.

#Women for Women