FENDI ingin merayakan para atelier dan perajin yang mewujudkan busana-busana tersebut, kerja keras dan komitmen secara emosional untuk setiap bagian yang hadir di show, baik pembuat, maupun pemakainya. Foto: Document/FENDI.
FENDI ingin menunjukkan bagaimana tradisi intim couture hidup dan bernapas. Foto: Document/FENDI.
Koleksi kali ini bercerita tentang dunia batin yang dibuat menjadi eksternal, baik secara kiasan maupun harfiah. Di musim ini, Kim Jones dan perajin studio FENDI terus melakukan pendekatan berbeda agar tradisi couture lebih manusiawi dan mudah didekati, ringan dengan rasa luminositas, dan menghadirkan perasaan hak pilihan bagi perempuan dalam berpakaian, suatu perubahan yang dicari dan diekspresikan. Foto: Document/FENDI.
Konsentrasinya adalah pada bentuk gaun, gagasan ansambel dihidupkan kembali dalam bentuk yang baru dan masuk akal. Ada juga fleksibilitas, yang menggantikan impenetrability. Foto: Document/FENDI.
Lengan bersayap bisa dilepas, pakaian dalam dirancang sebagai bagian dari penampilan, dan sulaman direkayasa menjadi tak terduga. Mantel mencerminkan sulaman yang intens, gaun yang bisa dibalik, dan rok apron bisa dipakai sebagai stola. Foto: Document/FENDI.
Koleksi FENDI kali ini bukan hanya tentang pakaian untuk tampil, tapi juga ditinggali. Renda dieksplorasi, motif lipit dibuat tangan, rajutan yang luar biasa, pahatan, dan organik pada saat yang sama menampilkan virtuoso sprezzatura. Foto: Document/FENDI.
Koleksi musim ini menunjukkan keterampilan tertinggi dari atelier FENDI dalam motif metalik renda kulit. Foto: Document/FENDI.