Fimela.com, Jakarta Memiliki kepercayaan diri yang tinggi sangat penting agar bisa membantu kita dalam menjalani kehidupan yang berkualitas. Namun, faktanya kepercayaan diri tidak selalu mudah untuk dimiliki.
Menurut Psikolog Keluarga dan Pengembangan Diri, Dessy Ilsanty, salah satu penyebab seseorang sulit merasa percaya diri adalah diakibatkan pola asuh orangtua atau pengalaman masa lalu.
“Kepercayaan diri itu sesuatu yang dibawa sejak kecil. Pola asuh sangat menentukan kepercayaan diri seseorang, banyak orang yang minderan karena pola asuh masa kecilnya yang salah, sehingga ketika besar dia tumbuh jadi orang yang rendah diri,” jelas Dessy dalam acara peluncuran Royale Parfum Series by SoKlin Hijab x Fimela pada Selasa (24/1) di Terrace Senayan, Jakarta.
Namun, bukan berarti kita tidak bisa menjadi orang yang percaya diri Dessy mengatakan, sejatinya kepercayaan diri itu bisa dibangun dengan salah satu cara praktis. Penasaran? Yuk, simak selengkapnya berikut ini.
What's On Fimela
powered by
Power Posing
Cara instan membangun kepercayaan diri adalah dengan melakukan ‘power posing’. Power posing sendiri adalah sikap tubuh positif yang menggambarkan perasaan berkuasa, dominan, dan percaya diri.
Sehingga, kalau kita berpose atau membuat gestur layaknya pemenang, otak akan mengirimkan sugesti bahwa kamu baru saja memenangkan sesuatu. Alhasil, kamu akan merasa lebih berenergi dan berpikiran positif.
"Power ini sebenarnya untuk menunjukkan kekuatan. Tubuh kita seolah-olah terlihat siap dengan apa yang dihadapkan," kata Dessy.
Cara Melakukan Power Posing
Power posing bisa dilakukan untuk kamu yang membutuhkan rasa percaya diri secara instan. Seperti sebelum presentasi atau interview kerja. Adapun caranya mudah, bahkan bisa dilakukan sambil duduk.
“Belum tentu bertahan lama, tetapi paling tidak ketika seseorang butuh untuk memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi di saat tertentu, tips praktis ini bisa dengan mudah dilakukan,” kata Dessy.
Hal yang paling mudah dan sering orang lakukan adalah dengan mengangkat dagu atau chin up dan tubuh tegak ketika berjalan. Atau bisa juga dengan berdiri tegak sambil meletakkan tangan di pinggang layaknya pose Superman.
Power posing bisa menjadi alat komunikasi. Dengan melakukan power posing, kita seolah-olah ingin menyampaikan pesan bahwa kita punya ‘power’. Supaya tidak hanya ‘power’ saja yang tersampaikan kepada orang lain, tampilkan komunikasi non verbal lainnya, seperti senyuman dan pandangan mata yang bersahabat.
“Imbangi dengan komunikasi verbal yang menyampaikan pesan bahwa kita bukan sekedar orang yang punya power, tetapi juga sifat-sifat baik lainnya,” lanjut Dessy.