Selain Asma, Ini Bahaya Polusi Udara yang Harus Diwaspadai

angela marici diperbarui 24 Jan 2023, 20:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Pencemaran merupakan isu lingkungan yang masih menjadi masalah hingga saat ini. Ada banyak pencemaran yang terjadi di dunia seperti udara, laut, hingga tanah. Diantara banyaknya pencemaran tersebut, salah satu pencemaran yang paling banyak memakan korban adalah pencemaran udara. Pencemaran ini memunculkan hadirnya polusi udara yang merusak ekosistem di dunia.

Melansir dari siaran pers yang diterima oleh Fimela.com, Prof Dr dr Agus Dwi Susanto, SpP(K), Ketua Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI & Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI) meyebutkan bahwa polusi udara merupakan campuran kompleks gas dan partikel yang berasal dari berbagai macam komponen, serta dapat membahayakan manusia, hewan, hingga tumbuhan.

Berikut sumber polusi udara, antara lain:

Gas 

  • Carbon oxide (CO and CO2)
  • Sulphur oxide (SO2)
  • Nitrogen oxide (NOx)
  • Ozone

Partikel

  • Karbon
  • Bahan karsinogen seperti benzen, benzopyrene, PAH, aldehid
  • Ultrafine seperti PM 2.5 dan PM.10
What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Bahaya Polusi Udara

Ilustrasi bahaya polusi udara yang harus diwaspadai. Credit: pexels.com/Chris

Polusi udara merupakan salah satu pencemaran yang berbahaya bagi manusia, pencemaran ini juga dapat menyebabkan kematian bagi seseorang. Jika seseorang terpapar polusi udara dapat mengalami berbagai masalah kesehatan pernapasan, seperti:

  • Iritasi mukosa seperti mata merah, hidung berair, dan bersin
  • Iritasi saluran napas atas dan bawah yang menyebabkan peradangan, sakit tenggorokan, batuk, dan dahak
  • Peningkatan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
  • Peningkatan asma dan PPOK
  • Peningkatan serangan jantung

Selain itu, masalah kesehatan lain yang dapat terjadi adalah penurunan fungsi paru. Berdasarkan studi kesehatan Southern California Children’s mengungkapkan bahwa ultrafine dengan pajanan PM 2.5 jangka panjang dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan fungsi paru pada anak-anak.

Diketahui juga bahwa particulate matter (PM) tertuama PM 2.5 dengan ukuran kurang dari 2,5 mikron memiliki peran dalam timbulnya kanker paru akibat polusi. Diperkirakan 3-5 persen kasus kanker paru yang terjadi berhubungan dengan polusi udara di luar ruangan.

 

3 dari 3 halaman

Upaya Mencegah Dampak Polusi Udara

Ilustrasi orang yang menggunakan masker untuk mencegah terpapar dari polusi udara. Credits: pexels.com by EVG Kowalievska

Berikut merupakan upaya yang dapat dilakukan oleh Sahabat Fimela untuk mencegah dan meminimalisir dampak polusi udara, antara lain:

1. Ikut berperan aktif mengurangi sumber polusi udara seperti perbanyak penggunaan transportasi umum daripada kendaraan pribadi, serta tidak membakar sampah sembarangan yang dapat menyebabkan polusi udara.

2. Meminimalkan terkena paparan polusi udara, seperti:

  • Mengurangi aktivitas di luar ruangan saat kualitas udara sedang tidak sehat.
  • Hindari aktivitas fisik berat di luar ruangan seperti olahraga
  • Hindari area yang memiliki polusi udara
  • Memantau kualitas udara
  • Selalu gunakan masker saat melakukan aktivitas di luar ruangan
  • Jaga kualitas udara saat berada di dalam ruangan dengan tidak merokok
  • Sahabat Fimela juga dapat menggunakan air purifier untuk menjaga kualitas udara di dalam ruangan tetap baik
  • Laksanakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti makan makanan yang bergizi, istirahat cukup, dan rajib cuci tangan.

3. Kenali gejala atau keluhan yang timbul sebagai dampak polusi udara

  • Bila Sahabat Fimela memiliki riwayat penyakit jantung, asma, PPOK, dan penyakit paru lainnya diminta untuk mengenali gejala perburukan atau serangan. Hal ini dilakukan sebagai upaya deteksi dini untuk melakukan pengobatan lebih awal.
  • Apabila terjadi masalah kesehatan yang atau kondisi tubuh kian memburuk dengan riwayat penyakit paru diminta untuk segera mengunjungi rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

 

Penulis: Angela Marici

#Women for Women