Fimela.com, Jakarta Jihane Almira berbagi cerita tentang keterlibatannya di film berjudul Adagium. Didapuk sebagai pemeran utama bernama Alenda, ia mengaku harus meredam ego pribadinya demi kebutuhan peran.
Hal itu diceritakan Jihane Almira saat gala premier film produksi Brainstorminc Entertainment Indonesia tersebut. Ego yang dimaksud, dipaparkan Jihane Almira ialah keinginannya untuk menunjukkan kemampuan beladiri dalam sejumlah adegan action.
"Tantangan yang aku punya, jujur lebih ke menahan ego untuk tidak bisa fighting. Sebetulnya aku punya skill fighting ya. Tiba-tiba di sini harus melepaskan semua rasa ego itu agar bisa menahan aksi-aksi yang bisa ditonjolkan," kata Jihane Almira di Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan.
What's On Fimela
powered by
Jalan Cerita
Secara garis besar, Adagium sendiri bercerita tentang persahabatan masa SMA antara Arga (Angga Asyafriena), Bian (Pangeran Lantang) dan Alenda (Jihane Almira). Alenda sendiri adalah seorang yang jenius di bidang IT, seorang hacker, yang melanjutkan kuliah jurusan programming.
Konflik bermula ketika Angga dan Bian diam-diam jatuh cinta pada Alenda. Dari situ, konflik yang lebih besar dan membahayakan pun muncul.
"Aku di film ini berusaha menyelamatkan Alenda dari para penculik karena kebetulan aku seorang sniper. Untuk lebih jelasnya gimana cara aku menyelematkan Alenda tonton nanti tanggal 26 Januari 2023,” kata Angga Asyafriena.
Punya Persepsi Masing-Masing
Film Adagium akan tayang serentak di bioskop-bioskop Tanah Air mulai 26 Januari 2023 mendatang. Selain tiga pemeran utamanya, beberapa bintang yang juga terlibat di dalamnya antara lain Rizky Hanggono, Dennis Adhiswara, Teuku Rifnu Wikana, Mike Lucock, Max Matino, Dinda Ghania, Hans De Kraker, Ricky Saldan, Gilbert Pattiruhu, dan Frans Mohede
Rizal Mantovani yang bertindak sebagai produser meyakini filmnya bergenre action berbalut percintaan itu bisa dimaknai beragam oleh para penikmatnya.
"Saya memiliki kepercayaan bahwa setiap orang punya makna berbeda (saat menonton film Adagium). Menurut saya film ini dibuat dengan penuh cinta. Cinta terhadap Indonesia, sesama kita dan kru di sini," kata Rizal Mantovani.