Industri e-Commerce Perkuat Strategi Hadapi Tech Winter, Siapa yang Masih Unggul hingga Saat Ini?

Wuri Anggarini pada 18 Jan 2023, 09:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Bukan rahasia lagi nih kalau sepanjang tahun 2022 sejumlah perusahaan teknologi mengalami pasang surut dalam menjalankan bisnisnya. Bukan tanpa alasan, faktor ekonomi global yang nggak menentu membuat bisnis e-commerce harus melakukan berbagai perubahan dan membuat strategi baru yang tepat agar bisa tumbuh dan berkembang. Bisa dikatakan masing-masing e-commerce membuat ulang strategi, karena e-commerce memiliki peranan terhadap individu dan juga keberlangsungan bisnis.

Berbagai skema strategi pun dilakukan. Nggak hanya berkaitan dengan promo dan diskon terbaik yang menarik pengguna saja. Mereka juga ikut merancang wadah yang tepat untuk mendukung penjual agar bisa bertahan menjaga keberlangsungan bisnisnya. 

Hal inilah yang menarik perhatian tim redaksi untuk menelisik lebih jauh tentang kompetisi para pemain utama e-commerce di Indonesia sepanjang tahun 2022. Di tengah kondisi ekonomi global yang nggak menentu dan berbagai perubahan strategi yang sudah dilakukan, siapa nih e-commerce yang unggul dan menjadi pilihan pengguna serta penjual di Indonesia?

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Mengulik Lebih Jauh Persaingan e-Commerce di Tanah Air

Shopee, Tokopedia, dan Lazada menjadi e-commerce yang mendominasi di tanah air. Dari data App Anie sepanjang tahun 2022, Shopee tercatat menjadi platform belanja online nomor 1 di Indonesia dengan jumlah total unduhan terbanyak, baik di Google Play dan App Store. Shopee juga menjadi platform belanja online nomor 1 dalam jumlah pengguna aktif bulanan terbanyak. 

Hal ini semakin diperkuat dengan data dari SimilarWeb, Shopee menjadi marketplace dengan pengunjung website tertinggi dengan rata-rata 181 juta pengunjung per bulannya pada 3 bulan terakhir (Oktober-Desember 2022). Angka ini memimpin jauh dengan rata-rata selisih 46 juta pengunjung per bulan dari Tokopedia yang menempati posisi kedua dengan rata-rata 135 juta pengunjung per bulan.

Grafik SimilarWeb

Data ini juga senada dengan beberapa hasil riset yang dilakukan pada kuartal tahun 2021-2022 yang lalu. Ipsos merilis hasil riset persaingan dalam industri e-commerce pada awal tahun 2022 lalu, yang mengungkapkan bahwa Shopee meraih peringkat pertama pada 4 penilaian indikator yang digunakan dalam survei. 

1. Indikator merek yang paling sering digunakan atau Brand Use Most Often (BUMO). Berdasarkan BUMO ini, 54% responden memilih Shopee, disusul dengan Tokopedia (30%) dan Lazada (13%). 

2. Indikator Top of Mind, Shopee menduduki peringkat pertama 54%, diikuti oleh Tokopedia (27%) dan Lazada (12%). Artinya Shopee adalah merek atau platform e-commerce yang paling diingat oleh mayoritas konsumen Indonesia.

3. Indikator pangsa pasar jumlah transaksi (Share of Order), Shopee juga berhasil mencatatkan pangsa pasar jumlah transaksi tertinggi dalam tiga bulan transaksi, yakni 41%, diikuti dengan Tokopedia (34%) dan Lazada (16%). 

4. Indikator pangsa pasar nilai transaksi, Shopee menduduki peringkat pertama yang mencatatkan pangsa pasar nilai transaksi terbesar, yaitu 40%. Peringkat kedua disusul oleh Tokopedia (30%) dan Lazada (16%).

Skema strategi ini juga semakin terlihat hingga kuartal 4 tahun 2022. Berdasarkan riset Snapcart dengan tema 'Semarak Festival Belanja Akhir Tahun: Kunci Utama Daya Tarik e-Commerce' melihat adanya 5 indikator konsiderasi masyarakat dalam memilih platform untuk dimanfaatkan saat kampanye harbolnas.

Hasil riset Snapcart.
3 dari 4 halaman

Hadirkan Fitur Interaktif yang Populer

Beberapa waktu belakangan ini, e-commerce juga saling berlomba menghadirkan fitur interaktif dalam menyajikan pengalaman belanja yang lebih menyenangkan. Selama riset Desember 2022, Snapcart mengungkapkan beberapa fitur interaktif yang populer. 

Sekitar 37% responden memilih Shopee Live sebagai fitur yang paling disukai. Sementara itu di posisi kedua terdapat TikTok (30%), Shopee Video (23%), Tokopedia Play (7%) dan masing-masing (1%) untuk BukaLive, LazLive, dan LazadaFeed. Dengan berbagai inovasi yang tiada henti, harga terjangkau serta produk yang lengkap menjadikan e-commerce terus dilirik pembeli.

Dilansir dari riset Snapcart pada Desember 2022, Astrid Wiliandry, Direktur Snapcart Indonesia mengungkapkan bahwa, “Menariknya, fitur-fitur ini juga sangat membantu dalam strategi penjual khususnya lokal untuk menjaga keberlangsungan bisnisnya. Melalui interaksi yang lebih dekat dan konten kreatif, para penjual lokal dapat semakin terdorong untuk meningkatkan eksposur produknya dan memperluas jangkauan ke seluruh lapisan masyarakat. Faktor yang mendorong perkembangan dan kemajuan pelaku usaha khususnya lokal.”

Jadi, bisa disimpulkan bahwa mayoritas responden mengungkap Shopee sebagai salah satu platform penjualan online yang konsisten dalam membawa kemudahan dalam berbelanja. Ragam inovasi, program, dan fitur interaktif untuk pengguna, baik itu pembeli dan penjual menjadi daya tarik tersendiri.

4 dari 4 halaman

Dukung Keberlangsungan Bisnis Penjual

Mengulik hasil riset Katadata Insights Center yang berjudul ‘MSME Study Report: Peran Marketplace bagi UMKM’, sebanyak 57% pelaku usaha menyampaikan nilai penjualan terbesar berasal dari Shopee, yang diikuti Tokopedia (28%), Lazada (6%), Bukalapak (3%), Blibli (2%), dan lainnya (3%). Data ini juga mengukuhkan posisi Shopee sebagai e-commerce pilihan utama, nggak hanya untuk pengguna, tapi juga bagi para penjual yang berjualan online di platform e-commerce. 

Menurut survey yang sama, promosi hari khusus Shopee dianggap paling membantu bisnis oleh mayoritas pelaku usaha (50%), yang kemudian diikuti oleh promosi Waktu Indonesia Belanja Tokopedia (12%). Ini juga menjadi faktor pendorong yang membuat penjual menempatkan Shopee sebagai e-commerce utama untuk bisnis online shop mereka. 

Para penjual juga merasakan manfaat besar dengan bergabung di e-commerce karena kemudahan transaksi dan interaksi dengan pelanggan. Berbagai faktor ini juga yang membuat 70% responden menilai platform online praktis dan bisa menjalankan usaha di mana saja. Selanjutnya 69% memilihnya karena banyak promosi.

Berbagai informasi di atas bisa disimpulkan bahwa di tengah banyaknya gempuran kondisi ekonomi global yang nggak menentu dan segala perubahan yang ada, Shopee masih unggul sebagai e-commerce terbesar pilihan pertama oleh mayoritas pengguna dan penjual di tanah air. 

Menurut Bima Laga, Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), meyakini bahwa pertumbuhan e-commerce masih akan terus berlangsung meskipun masyarakat sudah kembali melakukan aktivitas tatap muka setelah pelonggaran PPKM. "Saat ini belanja online sudah menjadi gaya hidup sekaligus menjadi alat untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari," ujar Bima.

Penyesuaian strategi pun akan terus dilakukan untuk mempertahankan bisnisnya. Terlebih setelah seluruh pemain besar saling melakukan penyesuaian dengan alasan menciptakan ekosistem yang lebih matang. Menarik untuk memperhatikan bagaimana performa pemain e-commerce di tahun-tahun ke depan bisa bertahan di tengah kondisi ekonomi yang nggak mudah.