Fimela.com, Jakarta Sebelum malam final Miss Universe 2022 digelar Sabtu (14/1/2023), para finalis termasuk Indonesia yang diwakili oleh Laksmi DeNeefe pun telah mengikuti babak preliminary competition untuk menentukan finalis yang akan meraih placement di malam final nanti.
Preliminary compettion Miss Universe ke-71 yang disirakan langsung dari New Orleans Ernest N. Morial Convention Center, pada Rabu malam (11/1/2023) waktu setempat ini dibagi ke dalam tiga sesi yakni opening number, swimsuit, dan evening gown.
Laksmi Shari De Neefe Suardana telah menampilkan performa terbaiknya di babak preliminary competition, seperti apa penampilannya? Yuk kita simak
Laksmi tampil memukau mengenakan mini dress marron off shoulder berpayet dengan aksen rumbai silvernya. Dress dari brand Portia and Scarlett ini memiliki detail silver pada bagian depan dress tersebut.
Ia pun tampil dengan gaya rambut belah dua yang dibiarkan terurai dengan gaya makeup boldnya yang memakai lipstik kecokelatan dan riasan mata cukup gelap.
Swimsuit
Laksmi tampil memukai dengan swimsuit one piece warna orange yang memerlihatkan body goalnya. Dan yang menarik perhatian cape yang dikenakan oleh Laksmi.
Cape tersebut mewakili moto nasional Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, dan menceritakan kisah nusantara dan kekuatan hidup dalam harmoni. Yang digambarkan memulai gambar Naga Bali yang suci, simbol hubungan manusia dengan alam, membingkai gambar dan pohon kehidupan yang menghubungkan semua bentuk ciptaan, mengangkangi pusatnya. Hewan, burung, dan makhluk laut Indonesia mengisi ruang.
Buku terbuka menampilkan advokasi Laksmi tentang literasi dan sastra, burung, simbol perdamaian.Cape juga membawa pesan pentingnya melestarikan planet kita, untuk menghargai keindaha koeksistensi, untuk menyembuhkan perpecahan yang tumbuh di antara komunitas dan untuk mencari harmoni tertinggi.
Karya seni ini diciptakan oleh Tjok Maya Kerthyasa, Ubud, dan batiknya dilukis tangan oleh Quarzia, Pengrajin Batik Studio,Ubud.
Evening Gown
Laksmi DeNeefe tampil memukau dengan gaun malam rancangan Maison Met yang diberi nama 'The Waterfall Gown’.
Gaun halterneck dengan embellished fabric yang menampilkan rona biru ke abu-abuan dari mutiara dan tiram. Dengan potongan diamonad di bagian dada dan pinggang memberikan kesan ramping. Sementara aksen lengan lebar dan potongan backless membuat penampilan Laksmi DeNeefe
Sesuai namanya, gaun ini terinspirasi dari keindahan dan kemurnian energi air. Teinspirasi dari sederet air terjun yang ada di seluruh Bali. Menjadikan air sebagai fundamental bagi masyarakat Bali itu sendiri.
Gaun ini menjadi representasi kesembuhan jiwa, pengetahuan dan kemurnian yang menjadi esensi dari beberapa tradisi Bali. Kilauan dari gaun ini menggambarkan ekosistem dan warisan budaya yang unik.
National Kostum
Kostum nasional yang dibawakan oleh Laksmi DeNeefe Suardana diberi tajuk "The Glory of Phinisi.
Tema phinisi diangkat untuk menceritakan bahwa phinisi bukan hanya sekedar kapal, tapi juga sistem layar yang menjadi panduan di dunia. Inspirasinya adalah semboyan Indonesia Jalesveva Jayamahe, yang artinya Di Laut, Kita Menang.
Elemen yang digunakan dalam pembuatan kostum nasional ini beragam, yaitu campuran akrilik dan sintetis dengan teknik chrome dan laser cutting. Rangkanya dibuat dari stainless dan brush untuk kuningan.
Yang lebih menarik lagi, kostum ini mencapai berat 8kg dengan fantasy collar di bagian pundak sekitar 6kg. Laksmi sendiri telah mempersiapkan diri selama kurang lebih 7 bulan dengan banyak pelatihan dan tranformasi fisik, serta emosional.