Fimela.com, Jakarta Momen kehamilan dan persalinan adalah momen yang sangat mengesankan buat setiap perempuan. Meski begitu, tidak sedikit perempuan yang mengalami perubahan mood parah setelah melahirkan. Tidak sedikit perempuan yang merasa sedih, kecewa dan mudah marah setelah melahirkan. Mood swing pada ibu hamil ini disebut dengan istilah Baby Blues Syndrome atau Postpartum Distress Syndrome.
Baby blues menjadi salah satu kondisi perubahan perasaan atau mood pada perempuan setelah melahirkan. Mengutip dari lama mayoclinic.com, baby blues biasanya akan memburuk pada hari ke 3 - 4 setelah melahirkan. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan kondisi ini muncul sampai ke hari 14 setelah melahirkan.
Lantas, mengenai baby blues ini, apa kira-kira penyebabnya?
What's On Fimela
powered by
Penyebab Baby Blues
Ada beberapa penyebab baby blues yang paling sering terjadi. Beberapa penyebab ini perlu diketahui dan dipahami dengan baik agar kita senantiasa waspada akan kondisi ini. Secara garis besar, penyebab baby blues ada dua faktor atau macam. Faktor pertama adalah faktor internal. Dan satu lagi faktornya adalah faktor eksternal.
Faktor Internal Baby Blues
- Perubahan hormon ibu setelah melahirkan.
- Kondisi psikologis ibu yang cukup syok dengan perannya sebagai ibu baru.
- Adanya rasa kurang percaya diri dalam diri ibu.
- Ada rasa tanggung jawab besar dalam diri ibu yang harus dijalani dengan baik.
- Kelelahan mengurus buah hati. Biasanya, kondisi ini akan semakin parah ketika bayi rewel dan ibu tidak ada ganti dalam merawat buah hati.
- Pola tidur yang berubah setelah melahirkan.
Faktor Eksternal Baby Blues
- Kondisi bayi yang memungkinkan ibu merasa lelah, emosi, sedih dan kecewa berlebihan.
- Dukungan dari suami dan orang-orang terdekat yang kurang.
- Proses dan metode persalinan yang tidak sesuai dengan keinginan ibu.
- Adanya komentar negatif atau membanding-bandingkan dari sekitar.
- Lingkungan yang membuat pikiran rentan stres, sedih, kecewa dan emosi.
Mengatasi Baby Blues
Perlu kita tahu, baby blues bukan kondisi yang bisa disepelekan begitu saja. Kondisi ini harus segera diatasi saat kita menemukan gejala atau tanda-tandanya. Baby blues yang dibiarkan saja, ini bisa berdampak negatif pada ibu maupun bayi. Ini bahkan bisa meningkatkan risiko depresi pada ibu bayi.
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi baby blues.
- Melakukan persiapan persalinan dengan sebaik mungkin. Usahakan kondisi fisik, psikis, lingkungan dan sekitar mendukung untuk memberimu suasana persalinan yang nyaman serta aman.
- Perbanyak informasi mengenai persalinan, merawat buah hati dan menjadi ibu baru. Ini sangat penting terutama bagi ibu baru.
- Usahakan untuk berbagi tanggung jawab dan beban dengan pasangan untuk merawat buah hati. Kerja sama serta dukungan pasangan memberi efek yang benar-benar positif, terkait kebahagiaan dan suasana hati Mom setelah melahirkan.
- Minta dukungan dari kelurga besar dan orang sekitar. Meski terkesan sepela, peran keluarga besar dan orang sekitar dalam membentuk psikis yang lebih sehat sangatlah penting.
- Sharing dengan ibu-ibu yang memiliki pengalaman melahirkan sebelumnya. Jalin komunikasi dengan ibu-ibu lain yang memiliki buah hati dengan usia sama. Ini bisa dilakukan secara online atau dengan ibu-ibu sekitar juga sahabat.
- Pastikan untuk memiliki pola makan dan pola hidup yang sehat. Konsumsi aneka makanan yang kaya nutrisi dan dibutuhkan oleh ibu pun buah hati yang disusui. Semakin baik dan tercukupi nutrisi yang dikonsumsi, akan semakin sehat serta bahagia ibu beserta bayinya.
- Selalu berpikir positif akan memberikan perasaan yang lebih positif dan bahagia.
Itulah sekilas mengenai baby blues, penyebab dan cara mengatasi yang penting untuk diketahui. Yuk Mom, tetap jaga kesehatan fisik pun psikis demi buah hati maupun diri sendiri yang lebih bahagia. Hindari terlalu overthinking setelah melahirkan, ini bisa berdampak buruk buat kesehatan. Semoga informasi ini bermanfaat.