Fimela.com, Jakarta Perayaan Tahun Baru Imlek kali ini akan terasa lebih bergaya dengan koleksi terbaru dari Sapto Djojokartiko. Koleksi yang berbeda akan muncul pada One-Off Lunar 2023 menyambut tahun kelinci.
Kali ini, Sapto Djojokartiko menampilkan ansambel warna yang semarak dan hidup, lengkap dengan hiasan dan pola bordir yang khas. Deretan koleksi One-Off Lunar Collection 2023 sebelumnya telah dipresentasikan secara privat di Singapura jelang akhir tahun 2022.
Sapto Djojokartiko sendiri menghadirkan koleksi memikat secara eksklusif dengan aksen yang dirancang untuk merayakan budaya meriah di Tahun Baru Imlek. Sapto Djojokartiko pun bermain pada siluet yang cukup luas. Mulai dari ramping hingg A-Line yang menggambarkan keserbagunaan dan desain yang timelss.
Kontemporer modern
Menampilkan paduan detail kontemporer mencolok yang terinspirasi dari warisan yang digabungkan dengan karakteristik Sapto Djojokartiko sendiri. Sehingga menghasilkan tampilan yang lebih modern untuk interpretasi koleksi terhadap gaya desain chinoiseries.
Dibuat dalam bentuk yang santai dan potongan longgar melengkapi koleksi kemegahan dengan detail yang cermat. Siluet cheongsam juga dihadirkan dengan nuansa yang indah dan tambahan potongan berbentuk jubah yang elegan. Sehingga bisa disesuaikan dengan momen tahun baru dari atasan pendek dan gaun panjang.
Hadir sebagai koleksi ekslusif terbatas, Sapto Djojokartiko juga menampilkan desain siluet celemek yang berbeda dan digabungkan dengan siluet baru dari atasan, midi, dan gaun panjang.
Material modern
Pilihan material yang dihadirkan di koleksi menampilkan esensi nyaman dan modern. Sapto Djojokartiko memilih sutra-organze dan tulle yang halus sehingga memberikan tekstur lembut yang mendominasi tampilan koleksi ini. Selain itu, bahan katun membuat koleksi ini memiliki fungsi serbaguna dan praktis.
Masih bertahan dengan pola sulaman, Sapto Djojokartiko pun memilih Penra dan Darpana yang klasik sebagai motif utama. Menampilkan pola chioiserie asli yang terinspirasi dari budaya peranakan. Ada juga Ukelan Ron yang diambil dari gambar daun yang berputar-putar, Ukelan Sekar yang berbentuk bunga mekar, dan Seligi yang berbentuk tombak.
Sulaman khas Sapto, seperti Banda Neira, Gasing, dan Primrose menghadirkan intepretasi modern dari budaya tradisional Indonesia. Skema multi-warna yang memesona membuat tampila koleksi ini terlihat lebih meriah.