Mengenal Smart Skincare, Tren Perawatan Kecantikan Terkini Lebih Efektif Merawat Kulit

Anisha Saktian Putri diperbarui 06 Jan 2023, 07:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Memasuki tahun 2023 tentu tren pun mulai bermunculan, tak terkecuali perawatan kulit. Tren perawatan kulit terus berevolusi dan tumbuh dengan cepat memberikan banyak pilihan.

Misalnya saja, dahulu produk perawatan kulit tidak sebanyak saat ini, cukup mengenakan pembersih, toner, dan pelembap. Namun di era modern saat ini, produk perawatan kulit hingga metodenya terus berkembang, seperti yang sedang tren di pasaran saat ini yaitu perawatan kulit “pintar” atau smart skincare.

Dokter konsultan sekaligus Chief Cosmetic Scientific and Research Department of PT Kaizen Aesthetic Medicore, Dr. dr. Trifena, MSi (Herb. Est), MBiomed (AAM), menjelaskan smart skincare memberikan masa depan yang lebih maju, khusus, dan efektif untuk merawat kesehatan kulit dengan inovasi metodologi yang canggih. 

“Hal tersebut dikarenakan smart skincare menggabungkan smart ingredients, smart routines, dan smart devices/tools,” ujarnya kepada Fimela.com.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Lalu apa smart ingredients, smart routines, dan smart tools dalam tren smart skincare?

smart ingredients, smart routines, dan smart tools

Doktor Trifena mengatakan bahwa smart ingredients meliputi cara baru dalam merawat kulit dalam jangka panjang yang dapat memperbaiki kulit langsung pada akarnya, dengan formula E-cology Plus+, Prebiotics, Probiotics, Postbiotics, and Botanical Origin.

Sedangkan, smart routines penerapannya cenderung dengan pendekatan step skincare yang lebih sederhana. Adanya tren penggunaan produk yang simple (skinimalism), tidak menggunakan dosis berlebihan (dosting) yang dapat merusak kulit, penggunaan secara tidak tepat (tidak over layering), dan lainnya.

“Penerapan smart routines dalam tren smart skincare ini, tak hanya menjadikan kulit lebih sehat namun mampu mengurangi stres dengan memberi kenyamanan serta menghemat waktu,” tambahnya. 

Sedangkan smart tools memanfaatkan teknologi digital yang dapat melakukan perawatan pada kulit. Bahkan, saat ini permintaan smart tools meningkat semenjak hadirnya Covid-19. Permintaan akan perangkat teknologi kecantikan rumahan ini terjadi karena semakin banyak orang yang merasa lebih aman dan nyaman melakukan perawatan kulit di rumah.

“Dalam hal ini smart tools memungkinkanmu melakukan perawatan pijat wajah di rumah hanya dengan alat yang canggih ke area wajah seperti super skin roller dan dermapen. Alat ini sebagai mikrosirkulasi yang dapat meningkatkan penyerapan bahan aktif dari produk skincare terhadap kulit sehingga kulit menjadi lebih kencang dan terasa nyaman serta mudah digunakan,” ujarnya. 

3 dari 3 halaman

Seperti Apa Produk Smart Skincare di Masa Depan?

Smart Skincare

Kedepannya, produk smart skincare akan lebih memperhatikan penggunaan kemasan isi ulang (refillabels), material yang bisa digunakan kembali (recycle), memperhatikan lingkungan (go green), dan menggunakan PCR packaging.

Hadirnya kemasan isi ulang yang ramah lingkungan, dilakukan untuk mengurangi dampak dari plastic waste yang dihasilkan dari produk skincare. Karena dampak dari plastic waste ini, nyata dalam industri kosmetik.

Hal ini didukung oleh laporan Cosmetic Packaging Market - Growth, Trends and Forecasts (2020-2025), bahwa hampir 50 persen kemasan produk kosmetik terbuat dari material plastik.

“Untuk menanggulangi dampak tersebut, konsumen diharapkan dapat berkontribusi kecil yang bermakna, yaitu dengan mendukung penggunaan kemasan isi ulang. Dari hal ini konsumen dapat membantu lindungi bumi sekaligus mendapat keuntungan dari adanya kemasan refill, dimana produknya bisa didapatkan dengan harga yang lebih terjangkau,” tutur dr. Trifena.

Untuk mendapatkan kemasan yang recyclable, dapat dibuat dari bahan yang ramah lingkungan. Post-Consumer Recycling atau Post Customer Resin (PCR) merupakan salah satu solusi kemasan ramah lingkungan umumnya mengacu pada plastik seperti PET, PP, dan HDPE yang banyak didaur ulang, dan kemudian diolah kembali menjadi resin yang digunakan untuk membuat kemasan baru.  Secara sederhana, kemasanlah yang diberi kehidupan kedua.

“Plastik perawan umumnya diproses dari bahan bakar fosil sehingga mengolahnya kembali memiliki manfaat besar bagi lingkungan. Menggunakan PCR menambahkan elemen yang bertanggung jawab pada merek dan menunjukkan kepada pasar bahwa peduli,” tutup Trifena