Fimela.com, Jakarta Penggemar sepak bola tercengang setelah Damar Hamlin pingsan di lapangan saat pertandingan melawan Cincinnati Bengals. Profesional medis memberikan CPR sebelum pemain tersebut dimasukkan ke ambulans untuk dilarikan ke rumah sakit.
Menurut pernyataan dari Buffalo Bills, Damar Hamlin mengalami henti jantung setelah melakukan tekel. Detak jantungnya dipulihkan di lapangan dan ia dipindahkan ke Pusat Medis Universitas Cincinnati untuk observasi dan perawatan lebih lanjut.
Damar Hamlin saat ini sedang dibius dan terdaftar dalam kondisi kritis. Kejadian ini kemudian menyoroti tentang janis darurat medis seperti henti jantung.
Henti jantung adalah saat jantung berhenti total dan tidak lagi memompa darah ke organ vital, seperti otak, hati, dan ginjal. Henti jantung bisa berasal dari kondisi jantung yang diketahui atau terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga.
Penyebab paling umum adalah fibrilasi ventrikel, sejenis aritmia atau detak jantung tidak teratur. Ini adalah gangguan listrik yang mencegah jantung melakukan tugasnya dengan baik.
Ada beberapa spekulasi bahwa apa yang terjadi pada Damar Hamlin adalah sesuatu yang disebut commotio cordis, sesuatu menghantam dada, trauma dada tumpul dan ini terjadi tepat saat jantung berkontraksi.
What's On Fimela
powered by
Perbedaan antara henti jantung dan serangan jantung
Ini membuat jantung memiliki ritme tidak teratur, fibrilasi ventrikel, sehingga jantung tidak lagi dapa memompa seperti seharusnya, yang akhirnya menyebabkan henti jantung. Commotio cordis pertama kali dijelaskan dalam konteks pekerja abad ke-18, tapi baru-baru ini peristiwa trauma tumpul semacam ini cenderung terjadi dalam olahraga, seperti bisbol, hoki, lacrosse, dan sepak bola.
Atlet juga rentan terhadap sesuatu yang disebut kardiomiopati hipertrofik, menggambarkan kondisi penebalan otot jantung yang terkadang terlihat di antara atlet yang melakukan latihan berat. Dan walaupun banyak orang sering menggunakan istilah henti jantung dan serangan jantung secara bergantian, keduanya adalah peristiwa medis yang berbeda.
Serangan jantung atau disebut juga infark miokard akut membuat beberapa otot jantung sangat terancam atau mati, biasanya karena kekurangan pasokan oksigen dibandingkan dengan kebutuhan oksigen. Pada dasarnya, ada penyumbatan arteri yang mencegah darah kaya oksigen mencapai bagian jantung dan jika tidak dibuka kembali dengan cepat, bagian tersebut bisa mati.
Jadi pada serangan jantung, jantung tetap memompa, namun suplai darah terputus. Dengan serangan jantung, jantung tidak memompa.
Serangan jantung atau infark miokard bisa menjadi penyebab henti jantung, tapi keduanya berbeda. Sebagian besar serangan jantung tidak menyebabkan henti jantung, namun persentase henti jantung yang cukup besar diakibatkan oleh beberapa jenis serangan jantung.
Perbedaan antara henti jantung dan serangan jantung
Henti jantung terjadi dengan cepat, sedangkan gejala serangan jantung lebih sering berkembang perlahan. Banyak pasien mengalami serangan jantung dan perlahan merasakan gejala klasik nyeri dada dan sesak napas.
Tapi dengan henti jantung, penting untuk segera memberikan perawatan darurat, karena setiap menit membuat perbedaan untuk peluang bertahan hidup. American Heart Association memperkirakan bahwa lebih dari 356.000 henti jantung terjadi di luar rumah sakit setiap tahun dan sekitar 90%-nya mengakibatkan kematian.
Peluang terbaik untuk menyelamatkan seseorang dari henti jantung adalah bertindak cepat memberikan CPR. Begitu henti jantung, aliran darah berhenti. Dua orang yang cukup sensitif terhadap kekurangan suplai darah adalah otak dan jantung, dengan otak yang sangat sensitif terhadap cedera.
Jika sirkulasi darah tidak pulih, cedera otak bisa dimulai dalam beberapa menit dan menjadi tidak bisa diubah segera setelahnya. Semakin lama kekurangan aliran darah, semakin besar dan luas cedera pada otak dan organ lainnya.
CPR adalah cara mengembalikan aliran darah, menggunakan energi mekanik untuk memindahkan darah ke organ vital. Dengan melakukan kompresi dada, pada dasarnya kamu bertindak sebagai jantung seseorang saat jantungnya tidak berfungsi dan ini bisa melipatgandakan kemungkinan bertahan hidup orang tersebut dengan mengembalikan oksigen ke tubuh.