Fimela.com, Jakarta Tasya Kamila baru saja melahirkan anak keduanya yang diberi nama, Shafanina Wardhaba Bachtiar. Berbeda dari persalinan sebelumnya, kali ini mantan penyanyi cilik itu memilih metode ERACS agar lebih cepat pulih pascaoperasi.
Tasya menyebut yang membuat ERACS berbeda hanya terletak pada anastesinya. Dosis obat anti-nyeri akan ditingkatkan, sementara obat kelumpuhan justru dikurangi.
"Sehingga harapannya kita bisa lebih cepat pulih, bergerak, bahkan kalau enggak ada masalah 2 jam post-op (setelah operasi) udah bisa coba duduk loh," kata Tasya Kamila membagikan pengalamannya melalui Instagram story miliknya.
Perbedaan Metode ERACS
Tasya Kamila mengatakan memang ada perbedaan yang dirasakannya antara caesar biasa dengan metode ERACS, contohnya 3,5 tahun lalu dia harus berpuasa dalam waktu yang lebih lama dan tidak bisa bebas bergerak.
Meski ERACS terdengar lebih enak dibandingkan caesar biasa, Tasya mengalami kejadian yang kurang menyenangkan. Di mana dia mengalami alergi terhadap obat, hingga membuatnya pusing sampai muntah saat operasi berlangsung.
"Nah, tapi plot twist-nya ternyata saat operasi, reaksi aku terhadap obat-obat anti nyeri dengan ERACS tidak seindah itu hiks. Tapi alhamdulillah sempat lihat bayi diangkat dari perut dan dengar suara tangisannya yang kuat," kata dia.
Setelah bayi lahir, Tasya pun mengaku mulai merasa ngantuk dan meminta izin untuk tidur kepada dokter yang bertugas menyelesaikan operasi. Namun setelah itu dia mengalami rasa gatal di seluruh muka dan beberapa bagian badan.
Tasya Alergi Obat
Di momen tersebut, dokter pun menjelaskan bahwa Tasya memang mengalami alergi morfin. Meski demikian, menurutnya gatal-gatal memang efek samping dari operasi caesar dengan metode ERACS.
"Yang lebih dipermasalahin mual muntahnya, sih. Jadi pascaoperasi aku enggak dikasih obat anti-nyeri yang standar ERACS," kata dia.
Karena itulah, Tasya tidak bisa segera pulih sesuai keinginanya melakukan metode ERACS. Bahkan, dia masih merasa pusing setelah dibawa ke kamar rawat jalan. Walaupun begitu, akhirnya Tasya Kamila bisa melaluinya.
Setelah 15 jam, Tasya sudah bisa belajar duduk dan berjalan sebelum obat anti-nyeri didapatnya."Karena sudah tidak pusing, satu jam kemudian akhirnya dicoba memasukkan obat anti-nyeri. Dan benar keren, langsung berkurang sakitnya," kata Tasya.