Diary Fimela: Terinspirasi Dessert Asal Filipina, Lola Hadirkan Biyung Homemade Milky Salad Creamy tanpa Mayonnaise

Fimela Reporter diperbarui 06 Jan 2023, 16:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Dessert merupakan menu yang tidak hanya dapat dinikmati sebagai makanan penutup, melainkan dapat dinikmati saat sore hari. Ada banyak dessert yang beredar di pasaran, baik dessert dari luar negeri maupun dalam negeri. Namun, tahukah Sahabat Fimela bahwa ada juga dessert yang berasal dari padu padan makanan Asia Tenggara.

Itulah yang dihadirkan oleh Lola selaku owner dari Biyung Homemade. Dalam menjalankan bisnis ini Lola menjual Milky Salad Creamy yang terinspirasi dari dessert asal Filipina Buko Pandan. Lola bercerta bahwa sebelum menjual salad buah, ia menjual sambal. Namun, karena harga bahan baku yang cukup mahal dirinya beralih ke salad buah.

Cerita awal mula Lola mendirikan bisnis ini berawal dari anaknya yang tidak begitu menyukai makan buah secara langsung, baik buah yang telah dipotong anaknya pun tidak menyukainya. Oleh karena itu, Lola memutar otak dengan mencari salad buah di sekitar tempat tinggalnya. Namun, ia menemukan bahwa kebanyakan salah buah yang dijual menggunakan mayonnaise yang kebetulan ia dan anaknya pun tidak begitu menyukai mayones karena teksturnya.

Kemudian, dirinya ingat bahwa ia pernah mencoba dessert asal Filipina bernama buko pandan. Mulai dari situ, ia mencoba eksplor melalui padu padan buko pandan dengan buah-buahan dan ternyata anaknya menyukai dessert tersebut. Setelah itu, barulah Lola mencoba menawarkan ke teman-teman terdekatnya.

“Terus kita coba-coba kuahnya itu kayanya menarik ya kalau misalnya dikasi isian buah salad buah gitu. Terus akhirnya dicobain aja dan ternyata anakku malah lebih suka kayak gitu. Akhirnya udah ditawarin ke temen-temen gitu akhirnya gitu," cerita Lola.

2 dari 3 halaman

Suka mengekplorasi makanan Asia Tenggara

Salah satu menu salad tanpa mayonnaise yang dijual oleh Biyung Homemade. credit: Biyung Homemade.

Sebelumnya, ibu satu anak ini suka eksplor makanan Asia Tenggara salah satunya mango sticky rice dan beberapa minuman asal Kamboja. Tak hanya itu, keluarganya pun menyukai buko pandan asal Filipina sehingga secara tidak langsung bahwa dirinya pun terinspirasi dari riset-riset makanan yang ada di Asia Tenggara.

Lola bukanlah wanita yang berasal dari lulusan pastry, sehingga dirinya mencoba untuk eksplor resep-resep yang ada di Youtube. Dalam membuatnya pun ia mencoba berbagai takaran yang sesuai dengan selera ia dan anaknya, sampai akhirnya ia menemukan resep yang tepat untuk Biyung Homemade.

Dalam menjalankan bisnisnya, saat ini ia dibantu oleh satu orang untuk packing dan membuat milky salad creamy. Namun, untuk bagian management, stocking, hingga promosi masih dikerjakan oleh Lola. Sedangkan, untuk sistem pemesanan dapat dibeli secara langsung melalui aplikasi pemesanan makanan online seperti Go Food, Grab Food, Tokopedia, WhatsApp, dan melalui direct massage (DM) Instagram.

Bagi Sahabat Fimela yang ingin memesan dalam jumlah banyak seperti di atas 50 buah juga dapat melakukan pre order selama 3 hari. Di sisi lain, Lola juga membuka reseller bagi mereka yang tertarik membuka penjualan salad buah. Saat ini sudah ada reseller Biyung Homemade di daerah sekitar rumahnya.

3 dari 3 halaman

Masih merintis

Salah satu menu salad tanpa mayonnaise yang dijual oleh Biyung Homemade. credit: Biyung Homemade.

Biyung Homemade merupakan salah satu UMKM yang masih merintis dengan dibantu oleh satu karyawan Lola dapat menjual 5 hingga 30 salad buah setiap harinya. Namun, ia berharap dikemudian hari dapat mendirikan toko sendiri apabila menemukan kios kecil di pinggir jalan yang cocok untuk Biyung Homemade.

“Sebetulnya kita sih belum ada toko sendiri, jadi semuanya dikerjain di rumah aku. Tapi ada juga customer yang dia sering dateng ke rumah. Jadi kita ga masalah sih kalau misalnya mau dateng, cuman tempatnya terbatas.” ungkap Lola dalam wawancara yang dilakukan bersama tim Fimela.

Sebagai UMKM yang masih merintis, Lola berpesan kepada mereka yang masih merintis untuk jangan menyerah. Saat awal merintis memang banyak tantangan yang akan dihadapi, akan ada hal baru setiap harinya. Oleh karena itu, jadikan tantangan tersebut sebagai pengalaman berharga untuk mengeksplor segala sesuatu.

 

Penulis: Angela Marici.

#Women for Women