Fimela.com, Jakarta Bayi yang baru lahir biasanya akan terbangun pada malam hari, tentu hal ini pun membuat para orangtua untuk beradaptasi apalagi bagi orangtua baru. Hal ini dikarenakan, si kecil tidur lebih lama di siang hari dan membuat terbangun di malam hari.
Idelanya bayi akan tidur sekitar 9 hingga 12 jam per hari. Namun seiring bertambahnya usia, ritme tidur pun akan berubah. Agar jam tidur anak terjadwal dengan baik, orangtua bisa melakukan sleep training.
Selain tidak membuat orangtua begadang, sleep training juga bermanfaat bagi bayi tidur lebih nyenyak dan ketika terbangun mereka bisa menenangkan diri dan tertidur kembali. Metode ini juga digunakan aktris Nikita Willy dan Indra Priawan.
Nikita dan Indra pun mengunggah video tentang sleep training yang mereka terapkan pada Baby Izz. Metode sleep training ini, Nikita mengatakan sudah disepakati bersama dengan sang suami. Keduanya sama-sama menginginkan agar anak mereka akan tidur sendiri.
Nikita menyampaikan ia sudah mencoba berbagai jenis metode sleep training pada Issa. Mulai dari co-sleeping, baby crib, hingga ia merasa baby Izz tidur lebih nyaman pada saat sendiri di kamar.
“Dengan tidur sendiri, Baby Izz jadi lebih leluasa, lebih bebas di kasur saat tidur, jam tidurnya lebih panjang, serta lebih segar ketika bangun di pagi hari,” paparnya
Bahkan saat membangunnya si kecil ia punya metode sendiri, dengan membuka jendela secara perlahan, mematikan white noise, menyapa, dan membuka baby sack sebagai tanda bahwa itu adalah waktunya bangun.
What's On Fimela
powered by
Macam-macam sleep training
Melansir berbagai sumber, peneliti menemukan beberapa metode sleep training. Namun, tidak ada cara yang salah atau benar yang dilakukan, semuanya tergantung pada kesabaran dan konsistensi orangtua.
1. Cry-It-Out Method
Metode ini dilakukan dengan membiarkan bayi berbaring di tempat tidur dan menangis sendiri saat mereka bangun di malam hari, daripada menggendongnya untuk menenangkannya. Penelitian menunjukkan bahwa, seiring waktu, bayi mulai lebih jarang menangis setelah ia dibiarkan menangis.
2. Ferber Method
Metode ini mengajarkan si kecil belajar dan punya kemampuan untuk tidur mandiri namun masih dalam pengecekan berkala yang dilakukan oleh salah satu orangtua. Selama jangka waktu yang ditentukan, orangtua akan masuk untuk mengecek dan menenangkan si kecil jika ia masih menangis.
Interval waktu pengecekan akan secara bertahap bertambah panjang dari hari ke hari. Misalnya, hari pertama anak dicek tiap 30 menit sekali, hari kedua tiap sejam sekali, dan seterusnya. Tujuannya untuk meminimalisir intensitas tangisan dan memberikan kesempatan anak belajar self-settle.
3. Chair Method
Metode yang mengajarkan si kecil untuk tidur mandiri, namun dengan kehadiran salah satu orangtua di dekatnya. Orang tua/pengasuh duduk di kursi di sebelah ranjang anak. Setiap malam ketiga, kursi menjauhi ranjang anak, sampai akhirnya akan keluar dari kamar.
4. Bedtime Fading
Cara ini dilakukan dengan menidurkan bayi secara progresif lebih awal atau lebih lambat setiap malam, sampai Si Kecil mencapai waktu tidur yang diinginkan. Seiring berjalan waktu, jumlah bayi terbangun di malam hari akan berkurang hingga akhirnya tidak ada sama sekali.
5. Pick Up, Put Down
Metode yang melibatkan pengaturan rutinitas waktu tidur. Orangtua menidurkan si kecil dalam keadaan mengantuk, tetapi tetap terjaga. Jika anak menangis, tunggu beberapa menit untuk melihat apakah dia dapat menenangkan dirinya sendiri dan tertidur kembali.
Jika anak tidak bisa, maka orangtua dapat masuk untuk menemani dan menenangkannya. Saat anak sudah tenang kembali, letakkan ia kembali di tempat tidur. Ulangi proses ini sampai bayi tertidur.
Tips untuk Mempermudah Sleep Training Agar sukses:
Tidurkan bayi pada waktu yang konsisten setiap malam, Pastikan bayi sudah kenyang, popok bersih, dan ia dalam keadaan siap untuk tidur, Boleh melakukan night routine untuk membuat tubuh bayi lebih rileks, dengan cara memandikan dan memberikan pijatan-pijatan lembut sebelum tidur.