7 Alasan Adonan Roti Tidak Mengembang dan Jadi Bantet

Febi Anindya Kirana diperbarui 29 Des 2022, 12:38 WIB

Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu kesal saat membuat roti ternyata tidak mengembang? Kamu heran apa yang salah padahal sudah mengikuti resep dengan benar. Pada akhirnya roti itu bantet dan rasanya tidak enak. Pasti kecewa dengan hal seperti ini kan? Daripada terus gagal karena tidak pernah mengevaluasi kesalahan yang diperbuat, lebih baik ketahui apa saja alasan adonan roti tidak mengembang berikut ini.

2 dari 8 halaman

1. Ragi tidak aktif

Ilustrasi Membuat Roti Credit: pexels.com/Klaus

Salah satu alasan utama adonan roti gagal mengembang karena ragi yang sudah tidak aktif. Ragi memiliki masa kadaluwarsa dan aktif pakai. Sebelum menyampurkan ke dalam adonan, sebaiknya tes dulu aktif tidaknya ragi. Caranya, larutkan ragi dengan air hangat, tunggu dalam 5 menit, jika berbusa tandanya ragi masih aktif dan berkualitas baik. Jika tidak, jangan dipakai.

3 dari 8 halaman

2. Suhu ruang

Photo by Skitterphoto from Pexels

Bahan-bahan adonan sebaiknya dalam kondisi suhu ruangan, karena bahan yang tidak sama suhunya akan menghambat ragi berkembang. Misalnya menggunakan telur dan mentega yang langsung diambil dari kulkas, suhu dingin ini tidak disukai ragi sehingga adonan butuh waktu lama untuk mengembang atau justru tidak akan mengembang sama sekali.

4 dari 8 halaman

3. Kenali tipe tepung

ilustrasi adonan roti/copyright shutterstock.com/Thanakorn.P

Tepung punya banyak tipe terutama berdasarkan kadar protein dan gluten, termasuk tepung untuk membuat roti. Jika yang digunakan adalah tepung protein tinggi, umumnya adonan mudah mengembang, jika memakai tepung protein rendah, bisa jadi kurang mengembang. Pastikan menggunakan tepung khusus roti sehingga adonan bisa mengembang dengan baik.

5 dari 8 halaman

4. Kebanyakan garam

ilustrasi adonan/copyright Rawpixel

Adonan roti juga tidak akan mengembang jika terlalu banyak garam. Jika ingin menggunakan mentega atau margarin, pastikan yang unsalted atau tidak asin sehingga tidak mengganggu ragi untuk berkembang. Pemberian sedikit garam tentu diperbolehkan karena garam diperlukan untuk mengembangkan protein gluten yang menghasilkan adonan elastis dan halus, tetapi terlalu banyak justru akan membunuh ragi.

6 dari 8 halaman

5. Salah menguleni

ilustrasi adonan kalis/copyright by Africa Studio (Shutterstock)

Cara menguleni adonan juga memengaruhi baik tidaknya adonan saat mengembang. Jika adonan kurang diuleni atau terlalu lama diuleni, adonan juga bisa gagal mengembang. Rasio tepung dengan air yang tidak tepat juga bisa ragi susah mengembang. Jika tepung terlalu banyak dan kurang air, adonan roti terlalu kering untuk ragi bisa mengembang. Adonan roti sederhana biasanya memiliki perbandingan air dan tepung adalah 5:3 atau sekitar 60% berupa air.

7 dari 8 halaman

6. Tidak di-proofing

ilustrasi membuat kue/Aleksandr Gorodkov/Shutterstock

Adonan roti yang buru-buru dipanggang tanpa didiamkan atau diproofing adalah kesalahan besar. Pastikan mengistirahatkan adonan dengan ditutup kain (bisa kering atau lembab) pada wadah untuk membantu menciptakan kondisi yang mendukung untuk ragi mengembang. Lalu jangan mengganggu adonan selama proses tersebut seperti membuka tutup kain terutama jika adonan sangat basah. Sebagian besar adonan perlu didiamkan selama 1-3 jam agar mengembang dengan baik.

8 dari 8 halaman

7. Gunakan wadah yang tepat

ilustrasi adonan/copyright GreenArt from Shutterstock

Tidak banyak orang tahu bahwa menggunakan wadah yang tepat untuk proofing atau mengembangkan adonan juga penting diperhatikan. Jangan gunakan wadah yang terlalu besar untuk proofing adonan karena ragi tidak akan mengembang ke atas, tapi ke samping sehingga adonan rentan turun. Gunakan mangkuk atau wadah yang pas dan hanya menyisakan ruang di atas adonan untuk mengembang.

Itu dia sekian alasan adonan roti tidak mengembang.

#Women for Women