Terapkan 7 Stimulasi Ini Agar Otak Anak Cerdas dan Pintar

Fimela Reporter diperbarui 04 Sep 2024, 14:42 WIB

Fimela.com, Jakarta Memiliki anak cerdas merupakan impian setiap orangtua, terlebih mereka rela melakukan apa saja agar anak tumbuh dengan cerdas dan pintar. Namun, tahukah Sahabat Fimela bahwa terdapat banyak aktivitas dan permainan yang dapat dilakukan untu meningkatkan kecerdasan otak anak.

Seperti yang dilansir dari sheknows.com mengungkapkan bahwa anak-anak yang bermain game mengalami peningkatan dalam pemikiran dan kemampuan yang kreatif. Tak hanya itu, menurut Elizabeth Brunscheen Cartagena selaku agen pengelolaan sumber daya dan kehidupan keluarga menyebutkan permainan papan juga dapat meningkatkan keterampilan sosial dan perilaku dengan mengajari anak-anak cara berinteraksi dengan bermain. 

Berikut stimulasi yang dapat dilakukan agar otak anak cerdas dan pintar, seperti:

1. Bermain teka-teki

Salah satu permainan yang dapat dimainkan untuk meningkatkan kecerdasan otak anak adalah bermain puzzle. Sahabat Fimela dapat menghabiskan waktu bersama anak dengan bermain puzzle secara bertahap dengan tingkatan jumlah dan ukuran potongan puzzle

Permainan ini dapat merangsang anak untuk berpikir dan memecahkan masalah, seiring dengan bertambahnya usia dan kemampuan anak.

2. Olahraga

Olahraga tidak hanya menambah kebugaran anak, melainkan melatih anak untuk fisik otak. Olahraga menjadi salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan fisik otak.

Tidak hanya membantu otak utnuk bertumbuh secara fisik, olahraga juga membantu perkembangan hormon. Bisa diartikan semakin banyak anak berolahraga, semkain cerdas juga ia nantinya. 

Anak-anak disarankan untuk berolahrahraga selama 60 menit setiap hari, termasuk olahraga ringan sepertti berjalan cepat hingga bermain di taman bermain dapat dikategorikan sebagai olahraga.

 

 

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

3. Membaca buku

Ilustrasi anak sedang membaca buku. / Credit: pexels.com/Olia

Membiasakan anak untuk membaca buku tidak hanya memberikannya wawasan yang luas, tetapi juga meningkatkan kemampuan daya ingat sang anak. Rutin membaca buku dapat menjadi stimulasi yang baik untuk anak, Sahabat Fimela dapat memilih buku dengan gambar yang menarik agar anak tertarik untuk membaca buku. 

Selain itu, membaca buku juga dapat mengembangkan imajinasi sang anak dan memicu kreativitasnya. Hal tersebut tentu membuat anak semakin lebih cerdas dan pintar. 

4. Bermain video game

Melansir dari parentmap.com banyak yang mengatakan bahwa video game tidak baik untuk anak, namun pernyataan ini tidak sepenuhnya benar karena video game menghadirkan sejumlah manfaat untuk perkembangan stimulus otak anak.

Adapun manfaat dari video game, seperti:

  • Tingkatkan kreativitas
  • Membantu anak memecahkan masalah
  • Meningkatkan refleks mental
  • Menambah wawasan anak
  • Mendorong pembelajaran anak

Meski begitu, Sahabat Fimela tetap harus membatasi waktu anak untuk menikmati video game seperti satu jam atau lebih setiap harinya. Tak hanya itu, perhatikan video game apa yang anak mainkan atau nonton untuk menghindari anak bermain game yang memicu kekerasan.

 

 

3 dari 3 halaman

5. Menggambar

Ilustrasi kegiatan menggambar yang dapat dilakukan anak sebagai stimulus otak. /Credit: Aline Ponce dari Pixabay.

Menggambar juga menjadi salah satu kegiatan yang dapat melatih stimulus otak anak. Sahabat Fimela dapat memberikan anak pensil warna dan kertas untuk melakukan aktivitasnya. Kegiatan menggambar dan mewarnai ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan sang anak tentang warna, merangsang otak kanan, serta meningkatkan kreativitasnya.

6. Belajar bahasa baru

Berdasarkan data yang ditemukan, ketika anak masih kecil merupakan waktu yang tepat untuk mengajari anak bahasa baru. Pada usia tersebut anak sudah fasih dengan bahasa ibu, ditambah otak kanannya yang dapat bekerja secara optimal.

Mempelajari bahasa baru dapat memberikan sejumlah manfaat untuk anak seperti meningkatkan pemahamannya anak tata bahasa, meningkatkan keterampilan dalam memecahkan masalah, serta memberikan perspektif baru kepada sang anak. 

7. Kursus

Terdapat berbagai aktivitas yang dapat dilakukan untuk meningkatkan stimulus otak anak, seperti kegiatan olahraga, les musik, dan tarian. Olahraga dapat meningkatkan keterampilan sosial serta keseimbangan dan keterampian motorik, sedangkan musik dan seni dapat mengembangkan kemampuan otak kanan.

 

Penulis: Angela Marici

#Women for Women