Cara Ciptakan Lingkungan Kerja Ramah Working Mom Menurut P&G Indonesia, Apa Saja?

Hilda Irach diperbarui 23 Des 2022, 13:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Menjalankan peran ganda sebagai ibu dan perempuan karier tidaklah mudah.  Dengan segudang tanggung jawab yang dimiliki, kerap membuat para working mom sulit untuk bekerja lebih produktif.

Sejalan dengan semangat Hari Ibu Nasional yang jatuh setiap tanggal 22 Desember, perusahaan FMCG global terkemuka Procter & Gamble (P&G) Indonesia kembali menegaskan komitmennya sebagai perusahaan yang mendukung kesetaraan gender dengan turut menjalankan berbagai inisiatif guna mengakomodasi para ibu bekerja atau working mom agar bisa tetap berperan secara utuh menjadi seorang ibu dan memiliki karier gemilang secara bersamaan.

Momen Hari Ibu Nasional menjadi momentum yang tepat untuk mengevaluasi kembali kondisi perempuan saat ini, terutama seorang ibu bekerja. Tidak hanya isu peran ganda, perempuan Indonesia juga berhadapan dengan permasalahan isu kesenjangan gender, sehingga membuat perempuan atau ibu bekerja kurang memiliki ruang gerak dan bekerja yang ideal. Padahal, kesetaraan gender dapat memperkuat kemampuan sebuah negara untuk mengurangi kemiskinan dan membantu ekonomi nasional berkembang.

Di Indonesia, jumlah persentase tenaga kerja formal perempuan cenderung lebih rendah dibandingkan laki-laki. Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2021, jumlah tenaga kerja formal perempuan baru mencapai sekitar 36,20 pesen. Masih belum optimalnya angka tersebut mencerminkan banyaknya kendala yang harus dipertimbangkan oleh perempuan baik dari sisi ekonomi dan sosial. Padahal, perempuan pun berpotensi untuk berkontribusi lebih besar kepada perekonomian Indonesia.

Menyadari tantangan tersebut, P&G Indonesia menginisiasi berbagai kebijakan dan inovasi dalam menciptakan lingkungan kerja yang ramah bagi orang tua dan anak, sehingga para ibu bekerja dapat terus berdaya, sembari mencetak generasi emas selanjutnya.

“Bagi kami di P&G, Kesetaraan dan Inklusi (E&I) adalah bagian fundamental dari identitas kami sebagai perusahaan, dimana akses dan kesempatan yang setara untuk belajar, sukses, dan berkembang tersedia bagi semua orang, baik secara eksternal maupun internal di lingkungan organisasi kami,” kata Angela Hertiningtyas selaku Direktur Legal dan salah satu Pemimpin Tim Equality and Inclusion (Kesetaraan dan Inklusi) P&G Indonesia.

 
2 dari 4 halaman

Fasilitas Ruang Laktasi hingga Day Care

Dukung ibu bekerja tetap produktif dan berkembang, P&G Indonesia berbagi cara ciptakan lingkungan kerja ramah working mom. (Dok/P&G Indonesia).

Serangkaian inisiatif P&G dimulai dengan menyediakan fasilitas ruang laktasi yang kondusif bagi para Ibu pekerja di kantor. Selain itu, P&G Indonesia juga mendirikan daycare yang dibuka sejak tahun 2019, berlokasi di pabrik P&G Indonesia di Karawang, Jawa Barat. 

Fasilitas daycare tersebut telah memenuhi pedoman standar TARA dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), sekaligus menjadi tempat pengasuhan anak pertama yang dikelola perusahaan yang meraih standarisasi tersebut.

Selain di pabrik, kantor pusat P&G Indonesia yang berlokasi di Jakarta juga menjalankan inisiatif Lollyland, yaitu pop-up temporary care setiap tahun yang berlangsung sebelum dan

sesudah periode Idul Fitri/Lebaran, untuk mengakomodasi kebutuhan karyawan dalam mengasuh anak selama absennya asisten rumah tangga atau perawat.

Fasilitas daycare P&G, baik permanent daycare di pabrik Karawang dan pop-up temporary care, difasilitasi dengan para tenaga dan pakar yang tepat, sehingga anak-anak yang dititipkan juga akan diawasi kesehatannya. 

Ini merupakan langkah kecil dari P&G Indonesia sebagai perusahaan yang

memiliki komitmen kuat dalam mendukung pekerja perempuan, agar mereka dapat tetap memenuhi hak serta jaminan atas pengasuhan anak-anak mereka, tanpa dipungut biaya sepeser pun. Selain itu, di pabrik P&G di Karawang, disediakan juga shuttle car internal untuk karyawan perempuan yang sedang hamil.

 

 

3 dari 4 halaman

Sistem dan Kebijakan Ramah Keluarga

Dukung ibu bekerja tetap produktif dan berkembang, P&G Indonesia berbagi cara ciptakan lingkungan kerja ramah working mom. (Dok/P&G Indonesia).

Tidak hanya dukungan berupa fasilitas fisik, P&G Indonesia juga terus berinovasi dalam menyediakan sistem dan kebijakan yang ramah terhadap karyawan yang memiliki anak. Di kantor pusat P&G Indonesia, sekitar 51 persen karyawan adalah perempuan, dan kurang lebih 43 persen diantaranya sudah berkeluarga dan memiliki anak. 

Mempertimbangkan situasi tersebut, P&G Indonesia menerapkan kebijakan Flex@work bahkan sebelum masa pandemi, dimana para karyawan P&G diberikan fleksibilitas

dalam menentukan jadwal dan lokasi kerjanya, melalui diskusi dengan atasan masing-masing serta divisi SDM. 

Tidak hanya itu, P&G Indonesia juga menjalankan serangkaian inisiatif untuk mendukung perkembangan karyawan baik secara profesional dan personal melalui program mentoring, serta Employee Assistance Program (EAP) guna membantu karyawan yang memerlukan dukungan profesional untuk kesehatan mental, termasuk para ibu bekerja yang rentan dengan stres.

4 dari 4 halaman

Berdayakan Perempuan

Dukung ibu bekerja tetap produktif dan berkembang, P&G Indonesia berbagi cara ciptakan lingkungan kerja ramah working mom. (Dok/P&G Indonesia).

P&G juga memiliki kebijakan yang mengupayakan adanya proporsi jumlah karyawan perempuan yang setara pada setiap tingkat jabatan dan adanya kesempatan setara bagi karyawan dalam promosi jabatan. Misi ini dicapai dengan menggalakkan berbagai program pengembangan internal bagi para karyawan perempuan, agar mereka juga memiliki kapabilitas untuk memegang jabatan lebih tinggi dan mengemban tanggung jawab lebih besar di perusahaan. Alhasil, saat ini lebih dari 50 persen dari jajaran kepemimpinan (Indonesia Leadership Team) P&G Indonesia diisi oleh karyawan perempuan. 

Sebagai langkah berikutnya, P&G Indonesia kini juga tengah berupaya mengekspansi inisiatif kesetaraan gender ke satu tingkatan di bawah leadership team, yakni di jajaran manajemen (management team). Di samping itu, sesuai dengan arahan pemerintah, P&G Indonesia menyediakan hak cuti hamil bagi pekerja perempuan (maternity leave) selama 3,5 bulan, bahkan dengan opsi untuk dapat memperpanjang dengan tambahan 3 bulan sehingga total menjadi 6,5 bulan, jika dinilai perusahaan memang terbukti dibutuhkan. 

Uniknya, selain karyawan perempuan, P&G Indonesia juga menyediakan cuti berbayar bagi karyawan laki-laki (paid paternity leave) selama 2 bulan (60 hari), agar para karyawan laki-laki juga dapat mendukung istri pada masa krusial, terutama pada 1 bulan pertama usia anak dalam mengasuh dan marawat anak.

Bagi karyawan yang juga berperan sebagai orang tua, P&G Indonesia turut menjalankan inisiatif Wonder Mommies. Adapun inisiatif tersebut merupakan sebuah support group untuk para karyawan perempuan yang memiliki anak, dimana para ibu bekerja di P&G bisa berbagi informasi dan mendapatkan edukasi dari para pakar yang diundang dalam sesi-sesi daring atau tatap-muka, mengenai topik-topik seputar pengasuhan anak.

Beragam kebijakan yang ditetapkan oleh P&G tentunya lahir dari keanekaragaman yang terus bertumbuh dalam lingkup bisnis perusahaan. P&G menyadari secara penuh ketika perusahaan membangun tempat kerja yang inklusif dengan keterlibatan (engagement) yang tinggi, karyawan akan termotivasi melakukan pekerjaan dengan lebih optimal. Hal ini tercermin dalam Survei Keterlibatan Karyawan P&G Indonesia tahun 2022, dimana skor kepuasan karyawan mengalami peningkatan sehingga mencapai 81 persen.