Peringati Hari Ibu, Jokowi Kenang Sosok Ibunda

Nabila Mecadinisa diperbarui 22 Des 2022, 16:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu. Pada kesempatan ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperingati Hari ibu dengan mengenang sosok ibunda, Sudjiatmi. 

"Tahun ini segera berlalu, tapi akan selalu teringat sebagai tahun yang penuh tantangan. Tahun ketika dunia dihentak pandemi. Di tahun ini pula, ibu saya tercinta berpulang. Ibu yang senantiasa hadir, memberi restu, mengingatkan, menguatkan, dan mendoakan setiap langkah saya," ujar Jokowi lewat akun Instagram, Selasa (22/12/2020).

Diketahuai Ibunda Jokowi wafat pada tanggal 25 Maret 2020. Pada kesempatan ini, Jokowi ikut mengantarkan jenazah Sudjiatmi hingga ke tempat peristirahatan terakhirnya di TPU Mundu, Karanganyar, Jawa Tengah.

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

22 Desember sebagai Hari Ibu

Presiden Joko WIdodo

Hari Ini di Indonesia diperingati tanggal 22 Desember dan menjadi perayaan nasional. Tanggal ini ditetapkan oleh Presiden Sukarno di bawah keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 316 Tahun 1959 pada tanggal 1959, bertepatan dengan ulang tahun ke-21 Kongres Perempuan Indonesia 1928. 

Banyak cara bisa dilakukan untuk memperingati hari Ibu, salah satunya dengan lebih menghargai dan membebastugaskan para ibu dari tugas domestik yang dianggap sebagai kewajiban, seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya. 

 

 

 

3 dari 3 halaman

Sejarah Hari Ibu

Ilustrasi Hari Ibu. (Photo by Katya Wolf/Pexels)

Melansir dari bkd.jogjaprov.go.id, sejarah Hari Ibu di Indonesia diawal dari pertemuan para pejuang perempuan dalam Kongres Perempuan Indonesia I yang diselenggarakan pada 22 hingga 25 Desember 1928 di Yogyakarta. Kongres tersebut dihadiri oleh sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatra. Dilaksanakan di Gedung MandalaBhakti Wanitatama di Jalan Adisucipto, Yogyakarta, tempat ini menjadi saksi bisu sejarah terbentuknya Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).

Peristiwa ini dianggap sebagai salah satu tonggak penting sejarah perjuangan kaum perempuan di Indonesia karena menyatukan pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah di Nusantara. Mereka bersatu dalam pikiran, semangat, dan tujuan yang sama yakni berjuang menuju kemerdekaan serta perbaikan nasib kaum perempuan di Indonesia.

Melansir dari bpmpriau.kemdikbud.go.id, agenda utama Kongres Perempuan Indonesia I adalah membahas mengenai peranan perempuan dalam perjuangan kemerdekaan dan aspek pembangunan bangsa, perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, pernikahan dini bagi perempuan, dan lain sebagainya. Tanpa mengangkat masalah kesetaraan gender, para pejuang perempuan tersebut menumpahkan pemikiran kritisnya dalam upaya kemerdekaan kaum perempuan di Indonesia.

#Women for Women