Memahami Melasma yang Membuat Perubahan Warna pada Kulit

Nabila Mecadinisa diperbarui 28 Des 2022, 15:00 WIB

Fimela.com, Jakarta PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) mengedukasi masyarakat terkait melasma, salah satu kelainan kulit yang ditandai dengan kelainan pigmentasi. Pigmentasi tersebut berwarna cokelat muda sampai cokelat tua. Melasma biasanya terjadi pada wajah perempuan, seperti pipi, hidung, dan dahi.

“Melasma berupa bercak yang tidak timbul, jadi kalau dipegang sebenarnya teksturnya sama seperti tekstur kulit di sekitarnya, plak berwarna cokelat muda sampai cokelat tua dan umumnya ditemukannya simetris, pipi kanan dan pipi kiri,” ujar Medical Executive PT Kalbe Farma Tbk, dr. Della Sulamita, dalam Instagram Live @ptkalbefarmatbk.

Kemudian, kata dr. Della, ada beragam tipe melasma, salah satunya pada area central wajah yang ditemukan bawah mata sampai atas dahi. Ada juga tipe malar, dan area mandibula yaitu area rahang. Melasma sering kali terjadi pada masyarakat dengan warna kulit sawo matang.

Melasma disebabkan oleh beberapa faktor, namun belum jelas mana yang menjadi penyebab utamanya. Mulai dari faktor genetik, penggunaan KB hormonal, faktor kehamilan, hormon, penyakit endokrin, bisa juga karena paparan sinar UV atau matahari. Selain itu, penggunaan produk skincare bisa menyebabkan melasma, tergantung pada reaksi kulit masing-masing orang.

2 dari 3 halaman

Meminimalisir paparan sinar UV

ilustrasi Cara menggunakan produk eksfoliasi agar tidak merusak kulit/Look Studio/shutterstock

“Berdasarkan penelitian memang ada beberapa agen yang bisa mencetuskan melasma, seperti benzophenone, cetrimide, gallate mix, dan lainnya. Tapi sampai sekarang penggunaan produk-produk tersebut sudah jarang kita temui di kosmetik maupun skincare di Indonesia,” tutur dr. Della.

“Melasma bisa dicegah, yaitu dengan menghindari paparan sinar UV yang ekstrem. Di jam- jam tertentu di daerah kalian, misalnya dari jam 11 sampai jam 3, kita bisa cek UV Index dari handphone. 

Kalau UV Index di handphone sudah high sampai extreme, itu tidak disarankan untuk berjemur atau jalan-jalan di bawah sinar matahari,” tambahnya. Cara kedua, ketika harus terkena paparan sinar UV walaupun UV Index-nya sedang/moderate, jangan lupa untuk selalu menggunakan sunscreen atau sun protection yang ada SPF-nya. 

3 dari 3 halaman

Suplemen yang dapat membantu melindungi kulit

Ilustrasi melasma Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Selain itu, ada produk suplemen Kalbe yang mampu membantu melindungi kesehatan kulit dari melasma, yakni Noros. “Noros adalah suplemen oral dengan kandungan antioksidan plus multivitamin. Ada grape seed extract atau ekstrak biji anggur, lycopene, vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin E, biotin, zinc, dan selenium. Grape seed extract mengandung oligo procyanidolic complex (OPC) yang akan membantu mengurangi melasma,” tutur Market Development Manager PT Kalbe Farma Tbk, Angga Adipta.

Angga mengatakan bahwa OPC merupakan suatu kandungan antioksidan yang memiliki aktivitas 20 kali vitamin C, dan 50 kali vitamin E. Efek OPC terhadap tubuh ialah untuk menjaga kesehatan jantung, kesehatan hati, memperbaiki siklus darah, meningkatkan elastisitas kulit, dan membantu mengurangi melasma.

“Bahan-bahan Noros telah terbukti dan teruji untuk memperkuat daya tahan tubuh, jadi istilahnya sehat, bonusnya cantik. Noros diminum satu kali sehari setelah makan. Kalau minumnya pagi maka besoknya juga diminum pagi, kalau minumnya malam maka besoknya diminum malam juga,” kata Angga.

Melasma memang bisa disembuhkan, kata dr. Della. Pertama, dengan terapi topikal, seperti cream atau serum yang memiliki asam retinoid atau asam konjic, kini telah banyak beredar luas yang telah ada izin BPOM. Kemudian, dengan terapi oral, yakni mengonsumsi suplemen yang mengandung antioksidan tinggi (gutathione, vitamin C, OPC). Selanjutnya, terapi menggunakan alat-alat tertentu seperti laser, micro-needle, atau mesoterapi. Terapi kombinasi biasanya lebih baik dibandingkan terapi tunggal.

#Women for Women