8.291 Faskes dari 7 Provinsi di Jawa-Bali Siap Intergrasi ke Platform SATUSEHAT

Fimela Reporter diperbarui 22 Des 2022, 08:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Pendampingan integrasi masih terus digaungkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), berdasarkan data diketahui bahwa sebanyak 8.921 fasilitas kesehatan (faskes) di 7 Provinsi Jawa dan Bali telah siap integrasi ke dalam platform SATU SEHAT milik Kemenkes. Adapun, tujuh provinsi yang dimaksud adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.

Program Manager Pelayanan Kesehatan Sekunder Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes RI Aang Jatnika mengungkapkan bahwa pendampingan intergrasi ini masih terus dilakukan ke sejumlah faskes di berbagai daerah, baik rumah sakit maupun puskesmas.

“Sampai saat ini, pendampingan integrasi SATUSEHAT masih terus berlanjut sehingga jumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang siap terintegrasi jumlahnya akan bertambah,” kata Aang di sela-sela pelaksanaan Uji Coba SATUSEHAT di Tangerang, Banten dikutip dari liputan6.com.

Perlu diketahui SATUSEHAT merupakan platform milik pemerintah yang mengintegrasikan data keseatan individu antar fasyankes dalam bentuk Rekam Medis Elektronik (RME) yang bertujuan untuk menginteroperabilitas data kesehatan melalui standarisasi dan digitalisasi.

Untuk melakukan uji coba, para peserta sebelumnya akan diberi pendampingan untuk memperlihatkan data kesehatan yang tersimpan dalam Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan Rumah Sakit (SIMRS) melalui platform SATUSEHAT.

2 dari 3 halaman

Bantu kesiapan fasyankes

Ilustrasi rumah sakit. credit: Pixabay StockSnap.

Kemenkes baru saja selesai melakukan uji coba dan pendampingan integrasi bersama sejumlah fasyankes di Provinsi Banten. Dari uji coba tersebut diketahui bahwa sebanyak 248 puskesmas dan 21 rumah sakit siap terintegrasi dengan SATUSEHAT.

Inspektur Sarana dan Prasarana Fasyankes Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten Astri Anindita mengatakan adanya uji coba SATUSEHAT dapat mempermudah proses penggunaan platform tersebut. Selain itu, adanya uji coba dan pendampingan integrasi membantu kesiapan fasyankes dalam menerapkan Rekam Medis Elektronik di masa mendatang.

Di sisi lain, data kesehatan yang didapatkan secara near real-time melalui platform SATUSEHAT dapat dimanfaatkan oleh tenaga kesehatan dan fasyankes untuk melakukan diagnosis, perawatan, tindakan medis, hingga peresepan obat sesuai kondisi dan kebutuhan pasien. Sehingga, kehadiran platform ini sangat membantu dan mempermudah fasyankes dalam bekerja.

3 dari 3 halaman

Akses data real-time

Ilustrasi data di platform SATUSEHAT yang dapat diakses secara real time. credit: Oleg Magni/Pexels

Salah satu wujud integrasi platform Satusehat adalah mendorong simplifikasi pelaporan yang bermanfaat bagi pemerintah daerah (pemda) dan manajemen fasyankes. Dorongan simplikasi ini terjadi karena data dibuat berbasis digital, sehingga dapat menghindari duplikasi pencatatan yang sebelumnya dilakukan pada sistem yang berbeda-beda.

Selain itu, platform SATUSEHAT diyakinin dapat meningkatkan efisiensi operasional pelayanan kesehatan sehingga lebih ramah lingkungan dengan mengurangi pencetakan lembar remas medis secara fisik. Hal ini terjadi karena terintergrasinya Rekam Medis Elektronik (RME) yang ada dalam platform SATUSEHAT.

Chief of Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes RI Setiaji menuturkan bahwa pemda dapat mengakses data kesehatan secara near real-time melalui dashboard SATUSEHAT, sehingga dapat mengambil kebijakan secara cepat jika sewaktu-waktu ditemukan adanya peningkatan kasus maupun bencana kesehatan yang signifikan.

"Dengan adanya SATUSEHAT juga diharapkan dapat mendorong pembuatan kebijakan berbasis data sehingga dapat meningkatkan kinerja dan ketepatan pelaksanaan program dan pelayanan kesehatan di masyarakat," ungkap Setiaji.

Selain itu, melalui platform SATUSEHAT ketika pasien dirujuk atau berpindah fasyankes untuk mendapatkan pengobatan, mereka tidak perlu lagi membawa sejumlah dokumen rekam medis karena data-data mengenai pasien sudah ada di SATUSEHAT. Adanya platform SATUSEHAT ini membuat pasien dapat mengetahui informasi mengenai kondisi kesehatan secara lebih transparan.

 

Penulis: Angela Marici.

#Women for Women