Fimela.com, Jakarta Melanjutkan kesuksesan kolaborasi sebelumnnya, UNIQLO kembali menggandeng Marni untuk menghadirkan koleksi di Fall/Winter 2022. Dengan tetap mengedepankan kesederhanaan, koleksi UNIQLO X Marni kembali bermain di motif warna-warni untuk merayakan nuansa festive di akhir tahun.
Mirip dengan koleksi sebelumnya, di koleksi kali ini UNIQLO dan Marni memadukan dua filosofi desain untuk memberikan kenyamanan dalam aktivitas sehari-hari. Termasuk memberikan kehangata khas musim dingin lewat ragam warna dan motif yang ceria.
“Koleksi UNIQLO dan MARNI perdana telah menerima respons yang luar biasa pada musim lalu, dan kami menemui banyak pelanggan di kota-kota yang telah memakai berbagai item dari koleksi ini. Koleksi terbaru ini memenuhi kebutuhan masyarakat yang tengah mencari pakaian yang memungkinkan mereka untuk lebih berekspresi dan berkreasi dalam busana yang unik dan menarik," kata Yukihiro Katsuta, Fast Retailing Group Senior Executive Officer dan Head of R&D UNIQLO.
Di koleksi kedua kali ini, UNIQLO dan Marni menghadirkan tema kegembiraan dalam balutan pakaian. Hal ini diekspresikan melalui produk UNIQLO di musim dingin. Franscesco Rissco selaku Creative Director Marni menuturkan koleksi kali ini mempertahankan pragmatisme filosofi desain UNIQLO berpadu dengan estetika Marni.
Estetika khas 1960an
"Melalui koleksi ini, saya ingin menelusuri persepsi estetika tahun 60an serta bermain-main dengan klise. Penggunaan beragam pola merupakan ciri khas MARNI yang dikenal oleh banyak orang, sebagaimana pola sudah menjadi identitas inti dari desain serta bahasa grafis kami," kata Franscesco Rissco
Namun, kali ini MARNI menuangkan pola-pola psikedelik tersebut ke dalam garmen yang secara tegas membentuk tubuh pemakainya, sehingga menciptakan perpaduan misterius antara print dan anatomi yang mendefinisikan siluet.
Kreativitas MARNI ditampilkan melalui layering yang menyatukan graphic print, warna-warna cerah, dan bentuk tiga dimensi organik. Produk musim dingin UNIQLO, HEATTECH, telah diinterpretasikan kembali melalui print psikedelik khas 1960an dan desain color block. Luaran bulu angsa dengan siluet kepompong yang tebal dapat dipadukan dengan rajutan berwarna hijau neon, oranye, dan kuning saffron.
Paduan HEATTECH dan luaran bulu angsa yang menyelimuti tubuh juga membantu kamu tetap terasa hangat di musim dingin. Ada juga rompi, sweater, dan balaclava yang begitu cocok untukmembantu melewati musim dingin. Aksesori ini dirancang menggunakan rajutan popcorn yang sama untuk memastikan pemakainya tetap hangat dari kepala hingga kaki.
Syal furoshiki yang serbaguna
Selain sarung tangan dan beanies dalam rajutan senada, koleksi ini juga menampilkan sarung tangan dan stola dalam rajutan kasmir dan mélange. Beragam pilihan produk dalam berbagai macam warna dan pola, membuat kamu tidak akan kesulitan mencari hadiah yang tepat untuk musim liburan.
Koleksi ini juga menampilkan syal furoshiki yang 100% terbuat dari bahan sutra dengan pola gaya lukisan tangan yang memanjakan mata. Selain terasa halus saat disentuh, kemilau dan kelembutan sutra syal furoshiki juga membentuk draping yang indah, serta memberikan sentuhan warna jika dikenakan sebagai aksesori di leher atau aksen gaya rambut.
Furoshiki, atau kain pembungkus tradisional Jepang, telah menjadi bagian penting dari budaya Jepang sejak dulu. Teknik “watermelon wrapping” untuk mengemas benda bulat diinterpretasikan sebagai mini bag untuk barang-barang kecil seperti dompet atau handphone, sementara teknik “flower petal wrapping”, yang membentuk sebuah simpul menyerupai bunga, sangat ideal sebagai pembungkus hadiah bagi seseorang yang istimewa.