Penuh Aksi dan Komedi, The Big 4 Hadirkan Latar yang Indah Manjakan Mata

Lanny Kusuma diperbarui 19 Des 2022, 07:45 WIB

Fimela.com, Jakarta The Big 4 kini tengah menjadi salah satu topik yang ramai dicari di internet. Selain menghadirkan aksi dan komedi yang dibungkus dengan apik, film garapan Timo Tjahjanto ini pun menghadirkan pemandangan yang memanjakan mata.

Ya, Pulau Bersi yang menjadi lokasi di mana Topan (Abimana Aryasatya) dan timnya beraksi melawa para penjahat, terlihat begitu indah dengan pemandangan alamnya.

Lanskap arsitektur dan berbagai bangunan pun dibuat khusus untuk The Big 4 di mana lokasinya menunjukkan jejak kolonialisme serta budaya Indonesia yang kaya, karya art director Antonius Boedy bersama 25 orang kru dan 120 pembuat set.

 

 

 
What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Kesempatan Bermimpi

Abimana Aryasatya, Arie Kriting, Kristo Immanuel, dan Lutesha dalam film The Big 4. (Foto: Netflix)

Atas proses dan hasilnya Produser Wicky V. Olindo mengatakan dirinya berterima kasih kepada Netflix yang telah memberikan ruang dan kesempatan untuk mewujudkan banyak impian untuk film The Big 4.

“Kami sangat berterima kasih pada Netflix yang membuat Timo dan saya bisa bermimpi. Di film ini ada all-star cast tapi kami juga didukung oleh all-star crew, talenta-talenta terbaik di belakang layar. Ketika Timo mengkhayalkan desain produksi tertentu, semuanya bisa dieksekusi dengan baik oleh sang art director.”

 
3 dari 3 halaman

Tantangan Para Pemain

Putri Marino, Abimana Aryasatya, dan Lutesha dalam film The Big 4. (Foto: Netflix)

The Big 4 menjadi film laga pertama bagi Kristo Immanuel, Putri Marino, dan Lutesha. Mereka pun melakukan berbagai persiapan termasuk menjalani serangkaian workshop latihan berbagai teknik bela diri, termasuk Jujitsu, taekwondo, dan karate selama tiga bulan agar para aktor dapat menguasai koreografi.

“Saya yang tidak sporty ini tiba-tiba ikut fighting workshop dari hari Senin sampai Sabtu, dari pukul 9 sampai 17. Itu tantangan berat dan saya bekerja keras, kami semua dilatih secara fisik dan mental," kata Lutesha mengenang. “Dari Jakarta Selatan pindah ke Bedugul yang hujan terus-menerus, kami harus menyesuaikan apa yang dipelajari di matras ke lumpur tapi seru banget!” timpal Kristo.

 

Tag Terkait