5 Perbedaan Siap Menikah atau Hanya Ingin Menikah, Kamu yang Mana?

Febi Anindya Kirana diperbarui 19 Des 2022, 11:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Menikah adalah sesuatu yang besar bagi sebagian besar orang. Menikah sama halnya membangun kehidupan yang sama sekali berbeda dari sebelumnya. Oleh karena itu, banyak orang menyebut menikah sebagai memulai lembaran baru. Bisa jadi itu benar, tapi terkadang niat seseorang untuk menikah perlu diperjelas.

Ada orang yang menikah karena memang sudah siap secara lahir dan batin, ada juga yang menikah karena ingin. Keduanya memiliki debaran yang sama kuatnya, namun berbeda masa depannya. Lalu, apa yang membedakan siap menikah dan sekadar ingin menikah?

What's On Fimela
2 dari 13 halaman

1. Memikirkan kehidupan setelah sah

ilustrasi pengantin berhijab/Adha Ghazali/Shutterstock

Orang yang siap menikah akan memikirkan kehidupan setelah sah menjadi suami istri. Ia sadar akan ada banyak tantangan ke depannya. Hubungan cinta pasti adan naik turunnya, ada kalanya merasa tenang dan ada kalanya menghadapi masalah. Seseorang yang siap menikah sudah mengantisipasi menghadapi perjuangan besar selama menjalani pernikahan.

4 dari 13 halaman

2. Realistis terhadap harapan

ilustrasi menikah lamaran prewed/gowithstock/Shutterstock

Seseorang yang siap menikah akan bijaksana dalam berpikir. Ia realistis terhadap harapan yang ia buat. Apapun urusannya akan dikomunikasikan dengan pasangan sehingga mendapatkan solusi yang tak merugikan satu sama lain. Bahkan dalam melakukan persiapan pernikahan, ia memutuskan untuk tidak memberatkan pasangannya namun juga tidak memalukan bagi keluarga satu sama lain karena yang penting bukan resepsinya, tapi setelahnya.

5 dari 13 halaman

3. Sadar bahwa akan lebih banyak tantangan nantinya

Ilustrasi pasangan menikah/copyrightshutterstock/TimeImage Production

Kamu termasuk orang yang siap menikah jika menyadari bahwa kata 'sah' bukan akhir dari masalah percintaan. Justru tantangan akan lebih kuat dan besar nantinya. Kamu mempersiapkan diri untuk tidak terkendali emosi jika menghadapi masalah apa pun. Entah masalah finansial, kesamaan pandangan, urusan anak dan lain sebagainya.

6 dari 13 halaman

4. Menghargai proses perjalanan cinta

Ilustrasi Menikah/https://www.shutterstock.com/KiryIV 

Proses adalah hal yang perlu kamu lihat dalam kenyataan, karena tidak ada hasil yang instan. Pernikahan adalah perjalanan sepanjang hidup, tidak berhenti setelah sah jadi suami istri. Mungkin kamu berpikir akan hidup bahagia selamanya, tapi itu tak akan mudah. Ada banyak faktor yang memengaruhi perjalanan rumah tanggamu nanti, dan sebaiknya kamu menghargai prosesnya. Mau sukses atau gagal, seharusnya satu sama lain bisa saling mendukung dan menguatkan.

7 dari 13 halaman

5. Komitmen hati disertai kesiapan mental

ilustrasi pasangan cinta/franz12/Shutterstock

Ada komitmen yang kamu pegang dalam hatimu dan ada kesiapan mental untuk menghadapi apa pun bersama pasangan karena kamu tahu bahwa kekuatan cinta hanya akan bertahan jika ada kemauan dari kedua belah pihak untuk saling berjalan bersama. Kesetiaan dan kesiapan mental itu dibutuhkan.

8 dari 13 halaman

Ingin menikah

9 dari 13 halaman

1. Hanya memikirkan akad dan resepsi

ilustrasi menikah/Julia Anne/Shutterstock

Kamu hanya suka membayangkan indahnya merencanakan acara pernikahan, apa yang akan kamu pakai saat akad atau dekorasi seperti apa saat resepsi. Itu memang indah, tapi ada banyak hal lain yang perlu dipikirkan setelah itu.

10 dari 13 halaman

2. Buru-buru ingin memiliki satu sama lain

ilustrasi pasangan menikah/Sumala Chidchoi/Shutterstock

Kamu dan dia hanya ingin segera sah atau halal untuk satu sama lain. Cinta memang membutakan, dan nafsu bisa menyelimuti pikiran. Padahal ada lebih banyak hal yang akan kalian hadapi berdua, bukan hanya soal memiliki satu sama lain dan ke mana pun berdua.

11 dari 13 halaman

3. Tidak siap dengan masalah rumah tangga

ilustrasi cinta bahagia/Bangkok Click Studio/Shutterstock

Berpikir bahwa menikah adalah akhir dari segala masalah itu salah. Justru saat itulah kehidupanmu jauh berbeda dari sebelumnya jadi kamu dan pasangan harus memiliki tanggung jawa ekstra untuk mempertahankan rumah tangga.

12 dari 13 halaman

4. Percaya bahwa segalanya akan bahagia

ilustrasi couple menikah/Julia Anne/Shutterstock

Kamu perlu realistis, tidak hanya terlena dengan indahnya kasmaran di awal saja. Cinta itu memang manis, tapi masalah hidup akan menyertaimu setelah itu. Jika tidak dewasa, pernikahan yang seumur jagung akan rentan cerai.

13 dari 13 halaman

5. Menginginkan hasil instan

Ilustrasi Pernikahan Credit: pexels.com/Julie

Ini kesalahan lain dari seseorang yang ingin menikah adalah hanya fokus pada keindahan cinta tanpa menyadari bahwa segalanya yang indah juga perlu diusahakan dan disertai kerja keras, kompromi, berkorban, menyesuaikan diri, mengalah dan lain sebagainya.

Jadi jika belum tahu mana yang mendeskripsikan situasimu saat ini, sebaiknya pikirkan kembali dengan matang. Menikahkah karena siap, bukan sekadar ingin.

#Women for Women