Fimela.com, Jakarta Uang adalah penyebab konflik dalam banyak pernikahan. Mengelola keuangan bisa menjadi sangat sulit ketika pasangan memiliki gagasan yang bertentangan tentang uang atau bahkan tidak mau ambil bagian diskusi untuk mengatur keuangan. Ketika salah satu pasangan tidak ingin berpartisipasi dalam perencanaan keuangan, hal itu dapat membuat kedua pasangan merasa frustasi dan tumbuh masalah dalam hubungan jangka panjang. Berikut ini adalah beberapa masalah dan solusi yang paling umum dihadapi setiap pasangan dalam mengelola keuangan.
1. Mulailah dengan Membicarakan Tentang Tujuan
Tanyakan kepada pasangan kapan dia ingin pensiun dan apa yang ingin dia lakukan setelah pensiun. Tanyakan apa impiannya, di mana mereka ingin berada dalam lima tahun atau sepuluh tahun kedepan. Intinya adalah berpikir positif tentang uang dengan menanyakan di mana uang itu bisa membawa tujuannya.
2. Akui Kesalahanmu Sendiri
Jika dirimu melakukan diskusi ini, kemungkinan dirimu tidak bersalah. Mulailah dengan mengakui kesalahanmu sendiri. Sebelum diskusi, evaluasi pengeluaranmu sendiri dan cari tahu di mana dirimu menghabiskan terlalu banyak uang.
3. Berorientasi pada Tujuan
Dirimu melakukan pembicaraan ini untuk mencapai semacam tujuan. Mungkin dirimu menyadari bahwa tagihan kartu kredit menjadi terlalu tinggi, atau mungkin dirimu mulai berpikir untuk memiliki anak. Beri tahu pasanganmu apa tujuan percakapan itu.
4. Bersikap Adil
Jika ketika pasanganmu mengaku mengeluarkan uang terlalu banyak, jangan langsung emosi. Kita hidup dalam masyarakat konsumerisme yang dirancang untuk untuk membelanjakan uang. Lebih buruk lagi, ini adalah pola yang sangat sulit untuk dipatahkan, ini adalah kecanduan yang dapat diterima secara sosial. Alih-alih marah, tanyakan apa pendapat dia tentang pengeluaran, apakah itu masuk akal? Jangan marah-marah jika pasanganmu memberikan jawaban yang tidak dirimu sukai.
5. Buat Tujuan yang Disepakati Bersama
Masing-masing dari kalian harus membuat daftar tujuan yang ingin dicapai, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Kemudian, temukan yang cocok dan setuju untuk bekerja ke arah mereka. Misalnya, saya dan istri sama-sama tertarik untuk bebas dari utang sesegera mungkin, membeli rumah dalam waktu dekat, dan pensiun dini, jadi kalian telah menjadikan itu salah satu tujuan utama, dan sekarang kalian memikirkan pengeluaran untuk tujuan tersebut.
Well, akan lebih baik jika kamu dan pasangan senantiasa membicarakan masalah keuangan secara rutin ya, Sahabat Fimela!
#WomenforWomen