7 Cara Mengatasi Batuk pada Anak Saat Tidur di Malam Hari

Fimela Reporter diperbarui 02 Sep 2024, 09:42 WIB

Fimela.com, Jakarta Orangtua sering kali khawatir apabila anak batuk di malam hari. Selain mengganggu waktu tidurnya, batuk yang terus menerus juga bisa menyebabkan muntah-muntah kecil. Untungnya, batuk pada anak umumnya bersifat self-limited disease atau dapat sembuh dengan sendirinya. 

Batuk adalah respon alami tubuh terhadap banyak patogen potensial atau gangguan eksternal. Sama seperti bersin, batuk bukanlah penyakit melainkan bagian dari gejala penyakit yang timbul. Entah itu karena virus, bakteri, faktor psikis atau alergi.

Pada malam hari, terutama saat berbaring, lendir yang dihasilkan dari batuk lebih cepat menumpuk di saluran napas. Itulah alasan mengapa batuk biasanya lebih parah pada malam hari.

Dilansir dari newhealthadvisor.org dan activemomsnetwork.com, oleh karena itu, setiap orangtua disarankan untuk terlebih dahulu mencoba beberapa cara alami sebelum memilih obat batuk anak yang dijual bebas di pasaran. Agar tidak berlarut-larut dan semakin menjadi, ketahuilah beberapa cara mengatasi batuk anak saat tidur malam sebagai berikut.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Anak Batuk Saat Tidur

Beberapa cara mengatasi anak batuk saat tidur/Copyright shutterstock/Natee K Jindakum

1. Mandi air hangat sebelum tidur

Mandi air hangat sebelum tidur selain membuat rileks juga bisa membantu menghangatkan tubuh anak. Dengan demikian, anak dapat terhindar dari rasa tidak nyaman saat bernapas karena suhu tubuhnya yang terlalu dingin. Jika anak sebelumnya menderita batuk atau pilek, paparan uap hangat sebelum tidur juga dapat membantu melegakan saluran napasnya.

2. Madu

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), madu juga bisa menjadi salah satu pereda batuk pada anak saat tidur. Namun perlu diingat, madu hanya boleh diberikan pada anak usia satu tahun ke atas.

3. Oleskan balsem

Untuk membantu melegakan pernapasan anak, kamu bisa mengoleskan balsem mentol di dada dan lehernya. Berikan balsem sambil memijat agar tubuh anak menjadi lebih hangat dan lebih nyaman saat istirahat.

4. Humidifier

Gunakan humidifier untuk menciptakan tingkat kelembapan udara yang ideal, yaitu berkisar antara 40-50%. Kelembaban udara yang ideal di kamar tidur dapat membantu menenangkan batuk anak sekaligus membuat tidur lebih nyenyak.

3 dari 4 halaman

5. Jaga Anak Tetap Terhidrasi

ilustrasi anak minum susu/copyrightshutterstock/DONOT6_STUDIO

Perawatan untuk batuk harus bertujuan untuk menjaga agar anak tetap terhidrasi. Dorong anak untuk minum banyak cairan. Air hangat atau air hangat dengan lemon akan membantu melonggarkan lendir dan membersihkan tenggorokan yang sakit.

6. Pertahankan Posisi Kepala Anak Lebih Tinggi Saat Tidur

Bayi di bawah usia 1 tahun tidak disarankan tidur dengan bantal. Alih-alih menggunakan bantal, coba angkat salah satu ujung kasur. Kamu dapat mencapainya dengan meletakkan handuk gulung di bawah ujung tempat kepala anak bersandar.

7. Bersihkan Kamar Tidur

Batuk yang dialami si kecil bisa disebabkan oleh tungau debu, bulu binatang dan berbagai kotoran lain yang hinggap di kasur, bantal, sprei, karpet, atau sudut atau kolong tempat tidur. Lakukan pembersihan secara menyeluruh dengan rutin mencuci, menjemur dan mengganti berbagai sprei, khususnya berbahan kain setiap minggu

4 dari 4 halaman

Kapan Harus Pergi ke Dokter?

Orangtua harus mengetahui kapan harus membawa anak ke dokter./ Copyright shutterstock

Batuk seringkali merupakan kondisi ringan, tetapi pastikan untuk mencari bantuan medis dalam kasus berikut.

  1. Batuk berlanjut selama lebih dari dua minggu.
  2. Anak itu mulai batuk darah.
  3. Anak mengalami demam tinggi (lebih dari 102 ºF), terutama jika anak kurang dari enam bulan.
  4. Anak mengeluarkan suara mengi saat menghembuskan napas.
  5. Anak mengeluarkan suara berisik yang dikenal sebagai stridor saat menarik napas.
  6. Anak mengeluarkan suara croup saat bernapas. Itu adalah suara menggonggong.
  7. Setelah anak batuk, ia mengeluarkan suara rejan saat menarik napas. Situasi ini memerlukan perhatian medis segera, dan kamu harus menghubungi telfon darurat jika anak tersebut kurang dari tiga bulan.

 

*Penulis: Sri Widyastuti

#WomenForWomen