Fimela.com, Jakarta Indonesia Fashion Week direncanakan akan kembali digelar pada Februari 2023. Menuju gelaran akbar tersebut, Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) kembali berburu bakat dari desainer muda yang kreatif dalam menciptakan koleksi dari wastra Tanah Air.
Kali ini, kain sulam asal Gorontalo yang disebut kain karawo dipilih menjadi inspirasi bagi peserta Indonesia Young Fashion Designer Competition. Dipilihnya kain karawo ini juga menjadi salah satu upaya untuk mendorong wastra satu ini ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO. Sekaligus menyelaraskan dengan tema IFW 2023, yakni Sagara dari Timur.
Di ajang Indonesia Young Fashion Designer Competition, APPMI mencari talenta muda berbakat di bidang fashion.
"Dengan adanya Indonesia Young Fashion Designer Competition, ini menjadi ajang yang tepat untuk menemukan bibit-bibit muda yang memiliki potensi yang dapat kami support kedepannya untuk menjadi desainer yang mumpuni," ungkap Ketua Umum APPMI Poppy Dharsono.
Sebagai komoditi lokal
Dari adanya ajang kompetisi ini juga, Poppy pun berharap dapat lahir produk fesyen baru yang bukan hanya fresh tetapi juga berkualitas. Sebab, karya desainer fesyen Tanah Air sudah memiliki pasarnya sendiri dan bahkan menjadi penyumbang ekonomi yang cukup besar melalui lini ekraf.
"Dengan meningkatnya jumlah middle class, gaya hidup kini menjadi sebuah kebutuhan. Ini adalah suatu komoditi yang bisa menjadi salah satu devisa yang cukup besar. Kalau saja kita semua membeli barang-barang buatan Indonesia, itu akan lebih baik lagi, sehingga pada akhirnya akan memberikan dampak ekonomi yang baik kepada negara," tambah Poppy Dharsono.
Dari 600 jadi 50
Dalam penyelenggaraan putaran semifinal kali ini, hari Kamis tanggal 15 Desember 2022 di Roemah Djan, seluruh 50 semifinal hadir dari berbagai kota di Indonesia ke Jakarta dengan membawa karya-karyanya untuk dinilai oleh para juri.
Tercatat sebanyak 600 peserta yang mendaftarkan diri untuk mengikuti Indonesia Young Fashion Designer Competition. Kemudian tersaring 160 dari sketsa yang terkumpul dan dipilih 50 semifinalis yang berasal dari berbagai kota di Indonesia.