Tiket.com dan Kemenparekraf Hadirkan Paradigma Baru untuk Bangkitkan Industri Pariwisata Nusantara

angela marici diperbarui 19 Des 2022, 12:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Pariwisata menjadi salah satu sektor yang berhasil mencetak devisa negara di saat pandemi Covid-19 mulai terkendali. Hal ini terjadi melalui berbagai inovasi yang dilakukan untuk membangkitkan sektor pariwisata di Indonesia.

Dalam acara Webinar Nasional bertajuk “New Paradigm of Indonesia Tourism Industry Trend 2023”. Tiket.com sebagai Online Travel Agent (OTA) bersama Sistem Informasi (Pusdatin) Kemenparekraf RI pada hari Selasa (13/12), menyajikan pemaparan Data Riset Tren Industri Pariwisata hasil sinergi data dari kedua belah pihak.

Acara ini dibuka pertama kali oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A. yang menyampaikan bahwa meskipin saat ini masyarakat dalam situasi yang menantang, terdapat beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan untuk kebangkitan pariwisata Indonesia. 

Dirinya pun mengapresiasi semua pihak yang terus berkolaborasi untuk membangkitkan sektor pariwisata yang sempat jatuh oleh pandemi. Tak hanya itu, Kemenparekraf RI dan tiket.com melakukan diskusi terkait paradigma baru pariwisata, yang terdiri dari Wellness Tourism, Work from Destination, Culture Immersion, serta Off-Grid Travel.

 

2 dari 3 halaman

Paradigma di Ekonomi Kreatif

Ilustrasi tren berwisata yang meningkat pasca pandemi Covid-19. copyrightshutterstock/06photo

Selain kehadiran paradigma baru dalam sektor pariwisata, Sandiaga Uno juga mengungkapkan paradigma baru di ekonomi kreatif, yaitu Digital Acceleration, Local Before Global, dan Metaverse-Era, serta pentingnya kolaborasi dalam membangkitkan industri.

“Kita terus menyokong program yang berbasis 3G yakni GERCEP yakni Bergerak Cepat, GEBER yakni Bergerak Bersama salah satunya dengan tiket.com, dan GASPOL yakni garap semua potensi untuk menciptakan lapangan kerja,” tambah Sandiaga Uno.

Berdasarkan data dari tiket.com bersama Pusdatin Kemenparekraf, terdapat tiga destinasi favorit dalam negeri yang sering dikunjungi masyarakat Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan. Adapun jumlah outbound tourism Indonesia mengalami peningkatan dengan kenaikan pemesanan sebesar 81,8 persen dan jumlah pax 90,9 persen. Tiket penerbangan domestik mengalami peningkatan dari tahun 2020 di mana menggambarkan bahwa perilaku konsumen cenderung stabil.

Selain itu, dalam kategori staycation juga ikut meningkat, berdasarkan data dari BPS Mei 2021 - Mei 2022 menunjukkan bahwa hunian kamar hotel berbintang mengalami peningkatan sebesar 49,85 persen. Tren ini juga terefleksi dari data tiket.com, di mana vila dan apartemen pun semakin diminati seiring dengan maraknya tren staycation, angka pemesanan meningkat dua kali lipat dari sebelum pandemi menjadi 204 persen dengan tiga kota yang menjadi tujuan favorit masyarakat untuk staycation yakni area: DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.

3 dari 3 halaman

Jumlah Booking yang Terus Meningkat

ilustrasi booking hotel yang meningkat. (dok. unsplash/Novi Thedora)

Selain dalam kategori penerbangan dan staycation, rata-rata booking dan jumlah pax dari setiap kategori yakni transportasi (termasuk penyewaan kendaraan), akomodasi, serta event baik secara daring maupun luring mengalami tren peningkatan dan persentase pembatalan mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat untuk bepergian ataupun berwisata mulai pulih ke arah yang lebih positif.

Co-Founder & Chief Marketing Officer tiket.com, Gaery Undarsa mengungkapkan bahwa tiket.com berkomitmen untuk berperan aktif dalam menjaga ekosistem pariwisata, sehingga dapat terus bertahan dari berbagai tantangan yang mungkin hadir di tahun 2023 mendatang, serta bekembang dan bersiap dalam peningkatan animo pariwisata. Adapun langkah yang diambil tidak hanya meluncurkan berbagai promo untuk menambah minat masyarakat berwisata, melainkan mendukung berbagai program pemerintah.

“Kami juga terus bersinergi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI untuk mendukung berbagai program Pemerintah, khususnya program pemberdayaan bagi pelaku usaha wisata dan program yang berbasis riset, sehingga upaya pemulihan serta pertumbuhan industri pariwisata dapat tercapai dengan lebih solid.”

 

Penulis: Angela Marici

#Women for Women