Jangan Panik! Lakukan 4 Tips Ini Bila Demam Anak Naik Turun

angela marici diperbarui 19 Des 2022, 09:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, tahukah kamu bahwa ketika anak mengalami demam naik turun merupakan hal yang wajar, sehingga tidak perlu panik terlebih dahulu. Wajar bila setiap orangtua merasa panik ketika anak sakit, namun ada beberapa gejala yang tidak perlu dikhawatirkan dan dapat diobati di rumah.

Melansir dari babycentre.co.uk ketika anak mengalami panas yang naik turun, Sahabat Fimela dapat memastikan kondisi anak terlebih dahulu. Jika anak merasa nyaman dan tidak terganggu dengan gejala demam pastikan untuk tidak memberikan parasetamol atau ibuprofen terlebih dahulu. Demam dianggap dapat membantu tubuh untuk melawan indeksi yang terjadi, sehingga tidak perlu untuk menurunkannya, kecuali anak merasa tidak nyaman akan demam yang diderita.

Namun, bila anak merasa tidak enak badan barulah Sahabat Fimela memberikan parasetamol atau ibuprofen sesuai dengan dosis yang disarankan. Bila kurang merasa yakin, Sahabat Fimela dapat menanyakan kepada dokter atau apoteker terkait dosis dan waktu untuk memberikan obat kepada anak. Perlu diingat juga untuk tidak memberikan aspirin karena tidak aman untuk si kecil.

Sahabat Fimela harus ingat bahwa jangan sesekali menyeka tubuh anak menggunakan air dingin. Meskipun hal tersebut dapat mendinginkan tubuh si kecil, namun hal tersebut dapat menyebabkan bagian dalam tubuh menahan panas lebih banyak sehingga membuat demam kondisinya semakin buruk.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut 4 tips yang dapat dilakukan ketika anak mengalami demam naik turun.

 

 

2 dari 3 halaman

1. Pastikan anak minum banyak cairan

Ilustrasi seorang ibu memberikan air putih kepada anak yang sedang demam. Credits: pexels.com by Andrea Piacquadio.

Anak yang mengalami demam lebih berisiko mengalami dehidrasi, jadi pastikan si kecil banyak minum air putih. Jika Sahabat Fimela menyusui, tawarkan makanan tambahan. Jika tidak, Sahabat Fimela dapat memberikan susu kepada anak.

Selain itu, jus buah juga dapat menjadi penghilang dehidrasi bagi anak yang sedang demam, pastikan untuk tidak memberikan anak minuman yang bersoda saat ia mengalami demam.

2. Jangan paksa anak  untuk makan

Jika anak mengalami demam yang tidak stabil janganlah paksa anak untuk makan, tetapi tawarkan makanan apabila anak menginginkannya. Sup dapat menjadi menu makanan yang baik karena dapat menjaga cairan dalam tubuh si kecil.

3. Biarkan anak istirahat

Bila anak tidak ingin beristirahat biarkan saja, namun jika anak ingin beristirahat biarkan saja. Saat sakit, jangan atur lokasi anak untuk beristirahat karena hanya membuatnya merasa tidak nyaman, terutama ketika anak tidak ingin beristirahat di tempat tidur.

4. Berpakaian normal

Seringkali saat anak sakit orangtua menutupi tubuh anak dengan pakaian yang berlapis-lapis. Hal tersebut tentu salah karena dapat membuat anak merasa kepanasan. Oleh karena itu, pastikan untuk tidak membungkus anak dengan pakaian yang belapis-lapis, melainkan jaga tubuhnya tetap tertutup dan nyaman.

Periksa suhunya secara teratur, terutama pada malam hari untuk memastikan panas anak tidak bertambah parah.

 

 

3 dari 3 halaman

Kapan Harus Membawa Anak ke Dokter?

Ilustrasi anak lesu karena demam yang diderita. Credits: pexels.com by MART PRODUCTION.

Membawa anak ke dokter merupakan pilihan terakhir yang dapat dilakukan oleh orangtua apabila panas anak tak kunjung reda dalam 24 jam. Membawa anak ke dokter dapat memudahkan orangtua untuk mengetahui penyakit yang sedang dialami oleh sang anak.

Dilansir dari medicalnewstoday.com apabila anak demam disertai dengan gejala-gejala yang tidak wajar, segeralah bawa anak ke dokter untuk mendapatkan perawatan medis. Adapun gejala yang harus diwaspadai, seperti:

  • Apabila anak berusia di bawah 3 bulan mengalami demam 100,4°F (38°C) atau lebih tinggi.
  • Apabila anak berusia 3-6 bulan dan memiliki suhu 102,2°F (39°C) atau lebih tinggi.
  • Mengalami demam yang berlangsung lebih dari 5 hari.
  • Memiliki tanda penyakit lain sepertii ruam.
  • Memiliki gejala dehidrasi, seperti mata cekung, kurang air mata saat menangis, atau popok yang tidak terlalu basah.
  • Tidak nafsu makan dan terlihat tidak sehat.

 

Penulis: Angela Marici

#Women for Women