Fimela.com, Jakarta Setelah menikah dan ingin segera punya momongan, upaya yang perlu dilakuka adalah meningkatkan peluang kehamilan dengan berhubungan badan pada masa subur. Masa subur adalah waktu ketika seorang perempuan melakukan hubungan intim dengan pasangan yang bersperma normal, dan sel telur dan sperma bertemu maka akan terjai kehamilan (konsepsi). Untuk mengetahui kapan masa subur ini, kita bisa menghitungnya dari siklus haid kita.
Mengutip buku 9 Bulan: Menjalani Kehamilan & Persalinan yang Sehat, masa subur mulai terjadi 14 hari sebelum hari pertama haid berikutnya terjadi. Sebagai contoh, jika kita mempunya siklus haid 28 hari, maka masa subur dimulai hari ke-14 sampai 4 hari ke depan. Di sini ada baiknya kita selalu mencatat atau menandai siklus haid tiap bulannya.
Menghitung Masa Subur saat Siklus Haid Tidak Teratur
Kalau siklus haid teratur, lebih mudah bagi kita untuk menghitung masa subur. Namun, bagaimana kalau siklus haid tidak teratur, menghitung masa suburnya seperti apa?
Bagi yang siklus haidnya tidak teratur, bisa coba catat atau tandai siklus terpanjang dan siklus terpendek. Sebagai contoh, kalau siklus terpanjang adalah 35 hari dan siklus terpendek adalah 25 hari, maka masa suburnya adalah di antara hari ke-7 sampai dengan hari ke-24.
Perhitungannya adalah dengan siklus terpanjang dikurangi 11 dan siklus terpendek dikurangi 18. Dari contoh di atas, perhitungannya adalah (35-11 = 24) dan (25-18 = 7).
Itu tadi cara yang bisa dicoba untuk menghitung masa subur. Semoga infonya bermanfaat, ya.
#WomenforWomen