Fimela.com, Jakarta Di tengah huru-hara ajang Piala Dunia 2022, pameran batik yang diselenggarakan di Qatar turut memeriahkan turnamen sepak bola tersbut. KBRI Doha berpartisipasi dalam acara "Katara Celebrations During the World Cup 2022" yang di adakan oleh Katara Cultural Village Foundation Qatar. Acara ini juga bekerja sama dengan beberapa kedutaan besar yang ada di Qatar dengan menampilkan pameran batik bertajuk "The Exotic Indonesia Batik Exhibition".
Melansir dari Liputan6.com, acara pameran batik ini dibuka langsung oleh Menparekraf yakni Sandiaga Uno dalam kunjungan kerjanya ke Qatar pada Kamis, 1 Desember 2022. Dalam sambutannya, Sandiaga mengatakan bahwa pemerintah Indonesia serius memperhatikan pengembangan batik di tanah air. Hal ini dikarenakan batik bukan hanya merupakan budaya adiluhung, namun juga memiliki efek ekonomi yang signifikan.
Selain Menparekraf, Direktur Katara Cultural Village Foundation yakni Khalid al-Sulaiti serta Duta Besar Indonesia untuk Qatar yaitu Ridwan Hassan juga turut hadir dalam pameran batik tersebut. Ridwan menyampaikan bahwa pameran ini merupakan inisiatif pemerintah untuk membantu industri kreatif tanah air agar pulih dari efek COVID-19. Selain menampilkan sekitar 42 kain batik dari seluruh penjuru Nasional, pameran ini juga menawarkan pengalaman membatik menggunakan alat cap batik dan batik lukis bagi pengunjung.
Batik Piala Dunia 2022
Batik merupakan tradisi dan budaya yang sudah mendarah daging di kehidupan masyarakat Indonesia sejak abad kelima. Setiap pola dan motif pada batik memiliki karakteristiknya tersendiri. Batik juga kerap digunakan dalam perjalanan sakral kehidupan manusia, seperti kelahiran, pernikahan, hingga kematian. Melalui partisipasi publik masyarakat Indonesia, batik akhirnya dikukuhkan sebagai warisan budaya takbenda (intangible cultural heritage) pada tahun 2009.
Melansir dari Liputan6.com, terdapat satu lembar kain batik yang menarik perhatian di pameran yang diselenggarakan di Qatar ini. Kain batik tersebut bertemakan Piala Dunia yang dibuat khusus untuk pameran batik ini. Terdapat tulisan "FIFA World Cup Qatar 2022" serta trofi Piala Dunia.
Selain itu, batik ini juga dihiasi dengan berbagai aksen khas Qatar, seperti dallah atau teko ikonik di kawasan Corniche, kerang bermutiara yang merupakan ikon kawasan The Pearl, burun falcon, dan bangunan kompleks kebudayaan Katara yang mengelilingi siluet orang-orang bermain sepak bola. Memiliki motif unik yang berbeda, pembuatan batik tersebut diketahui menghabiskan waktu hingga 8 bulan.
Tidak untuk Dijual
Dihiasi dengan beberapa motif khas Qatar, mulai dari tulisan "FIFA World Cup Qatar 2022" beserta trofi Piala Dunia, motif dallah atau teko yang menjadi monumen di kawasan Corniche, kerang bermutiara yang menjadi ikon kawasan The Pearl, burung alap-alap atau falcon, hingga bangunan kompleks kebudayaan Katara yang mengelilingi siluet orang-orang yang tengah bermain sepak bola, menjadikan batik ini unik dan khas.
Venny Alamsyah sekalu Presiden Direktur Batik House Indonesia yang juga berperan sebagai kurator untuk acara pameran The Exotic Indonesia Batik Heritage Exhibition di Galeri 1 Gedung 47 Katara, menegaskan bahwa kain batik bertema Piala Dunia 2022 Qatar tersebut tidak dijual karena terdapat anggota keluarga Kerajaan Qatar yang mengunjungi pameran batik ini, sangat tertarik untuk memilikinya.
"Padahal saya menyebutkan angka yang kalau dikonversi ratusan juta rupiah, dia malah bilang kok murah untuk ukuran pekerjaan 7-8 bulan. Mereka banyak-banyak nanya, sampai saya jawab ini bukan untuk kita jual," ujar Venny seperti yang dikutip dari Liputan6.com.
Penulis: Frida Anggi Pratasya
#Women for Women