Sentuhan Magis Abed Azarya, Kombinasi Tipografi dan Ilustrasi yang Memikat Brand Besar Dunia

Wuri Anggarini pada 13 Des 2022, 08:53 WIB

Fimela.com, Jakarta Mimpi dan cita-cita bisa diwujudkan asalkan konsisten untuk terus mengejarnya. Hal ini juga yang telah dibuktikan oleh Abed Azarya lewat karya-karyanya yang ikonik. Dari Indonesia untuk dunia, inilah mimpi dan motivasi yang menjadi penyemangat Abed untuk terus berkarya. 

Berawal dari kecintaannya di dunia design graphic, Abed Azarya telah membuktikan bahwa konsisten dalam berkarya dan serius dalam mendalami sebuah keterampilan bisa membuahkan hasil yang indah. Melalui akun instagramnya @abedazarya, mengunggah karya-karyanya berupa paduan gambar dan tulisan indah, sesekali berisi kritik atau respons akan isu yang sedang hangat.

Abed berhasil memberikan sentuhan magis dalam setiap karyanya hingga berhasil memikat hati brand besar dunia. Intip perjalanannya, yuk!

2 dari 4 halaman

Ketekunan Mendalami Dunia Seni Grafis yang Berbuah Manis

(c) Abed Azarya

Mulai mengenal dunia menggambar dari usia enam tahun, ia belajar dengan Pak Made seorang pelukis di Bali. Kecintaan Abed Azarya dengan dunia gambar diwujudkan dengan meneruskan pendidikan di STISI Bandung pada tahun 1994, mendalami dunia seni grafis. Berlatih, berlatih dan berlatih adalah kunci dari keberhasilan Abed Azarya. Berdiskusi dengan para seniman lainnya, bahkan yang lintas genre pun dilakukan untuk meningkatkan skill yang dimilikinya. 

Kebiasaan Abed Azarya yang masih dilakukan sampai sekarang adalah membawa pensil dan sketch book ke mana pun pergi. 

“Seperti ada yang kurang kalau di tas saya tidak ada pensil dan sketch book. Saya selalu membuat ilustrasi atau gambar sederhana ketika melihat sebuah objek yang menarik, seperti sayang kalau tidak diabadikan. Meskipun semua serba digital saat ini, romantisme menggambar dengan pensil dan kertas memberi rasa puas tersendiri bagi saya,” ujar Abed Azarya yang juga mencintai dunia tattoo ini.

3 dari 4 halaman

Tipografi dan Ilustrasi yang Jadi Karakter Karyanya

(c) Abed Azarya

Dalam dunia seni grafis ala Abed Azarya adalah bagaimana mengkombinasi tipografi dan ilustrasi, itulah yang membedakan Abed Azarya dengan seniman grafis lainnya. Bekerja dengan iringan musik jazz dan juga musik tradisional Indonesia, membuat Abed Azarya bisa larut berjam-jam dalam design yang sedang dikerjakannya. 

“Pekerja seni seperti saya ini sangat membutuhkan suasana kerja yang nyaman untuk bisa mengalirkan ide-ide, apalagi kalau sudah berurusan dengan klien yang membutuhkan kreativitas yang segar dan karya-karya yang unik. Karena inilah servis yang diberikan kepada klien yang sudah mempercayakan kepada kita untuk membuat logo atau juga media promonya,” jelas Abed Azarya.

(c) Abed Azarya

Abed Azarya pernah bergabung menjadi tim desainer pada sebuah agency iklan di Surabaya pada tahun 1999-2001. Kemudian tahun 2007 – 2019 bergabung di perusahaan gadget aksesori dan menjabat sebagai Manager Creative Department. Dan di tahun 2010, untuk menyalurkan hobi dan juga kecintaannya pada dunia design graphic, Abed Azarya membuat perusahaan sendiri dan diberi nama Abed Azarya. Perusahaan yang dijalankan dengan waktu yang terbatas, tetapi memberikan hasil yang maksimal. 

“Saya waktu itu bisa mengerjakan pesanan dari klien seperti membuat flyer, cover buku, logo, company profile dan berbagai meteri promosi lainnya. Kalau melihat lagi ke belakang, saya juga takjub lho, bagaimana ya waktu itu mengatur waktu, kerja di perusahaan tetapi juga menjalankan bisnis saya sendiri, kalau nggak karena cinta dunia design graphic, kayaknya nggak mungkin saya bisa jalani,” cerita Abed Azarya penuh semangat.

4 dari 4 halaman

Eksplorasi yang Menguatkan Karakter Desainnya

(c) Abed Azarya

Setelah resign dari perusahaan tempatnya bekerja, Abed Azarya semakin fokus menjalankan bisnisnya. Semakin banyak waktu untuk bereksplorasi dan semakin populer juga social media. 

“Lima tahun terakhir ini adalah masa-masa yang penting untuk karier saya. Permintaan design berupa tipografi semakin sering saya terima dan akhirnya membuat karakter design saya yang makin kuat,” lanjut Abed Azarya. 

Social Media yang juga menjadi galeri karya Abed Azarya antara lain Instagram, Facebook, Behance dan Pinterest. Karyanya tidak hanya dikenal di Indonesia tetapi juga mancanegara. Konsisten ‘ngonten’ mengunggah karya design-nya yang unik menghasilkan impression dan engagement yang tinggi. Seperti di Instagramnya yang diikuti 42.000 lebih follower organic, menjadi bukti bahwa karyanya bisa ‘bicara’.

(c) Abed Azarya

Berikut adalah klien internasional yang pernah di-handle Abed Azarya, antara lain: 

- KAF Cold Brew Coffee – Dubai.

- BROWN BEAR Magic Shop – Dubai.

- THE CHAMPS HOUSE Fitness – Dubai.

- BRODERICK DESIGN Co. – Florida.

- MOONSHINE Rods Co. – Colorado.

- LES VILLAS DE MARRAKECH – Marocco.

- LES BONBONS DU COQ – Paris.

- TAMZ Branding Co. – Miami.

- VAANYARD Glasses – Australia.

- THE WEIGHT HOUSE Fitness – Orlando.

Dari sekian banyak style tipografi yang ada, Abed Azarya memilih New Vintage Serif Style sebagai gaya menulis indah yang pas di hati. 

(c) Abed Azarya

“Saya membuktikan sendiri, bahwa masa pandemi yang suram ternyata memberikan kesempatan untuk saya bisa berkarya semakin mendunia. Social Media memberi kesempatan yang sangat luas, jika kita memanfaatkannya dengan baik pula. Saya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia juga bisa bersaing. Banyak kesempatan yang datang dan pergi dalam perjalanan saya beberapa tahun terakhir, dunia visual saya yakin masih bisa survive di masa yang berat seperti ini,” ujar Abed Azarya yang punya tampilan khas dengan kaca matanya.

Abed Azarya berjanji untuk terus berkarya dengan penuh ketekunan dan kedisiplinan serta akan terus berbagi ilmunya dengan para designer graphic muda yang bermunculan atau juga lettering artist yang juga semakin skillful saat ini. Mimpinya ingin membawa nama Indonesia melalui karya-karyanya. 

Ia pun menambahkan, “Saat ini kita hidup di era yang membuat jarak tidak menjadi kendala. Pekerjaan yang saya lakukan ini bisa dikerjakan di mana saja. Kuncinya kita mau terus membuka networking atau tidak. Semoga cerita saya ini bisa menjadi inspirasi untuk para designer graphic muda atau yang baru terjun dan mencoba peruntungannya di sini. Semua bisa berkarya, kuncinya adalah tekun dan disiplin!”

"Passion without discipline merely wasting your time"