Makna dan Filosofi Balangan Gantal dalam Tradisi Pernikahan Yogyakarta

Endah Wijayanti diperbarui 10 Des 2022, 17:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Adat Yogyakarta dipakai dalam rangkaian acara pernikahan Erina Gudono dan Kaesang Pangarep. Dalam adat pernikahan Yogyakarta, ada prosesi menarik yang disebut balangan gantal. Prosesi ini pun memiliki makna dan filosofi sendiri.

Balangan gantal secara istilah artinya melempar gantal. Dalam bahasa Jawa, gantal adalah sirih yang digulung dengan isian sebelah buah pinang, lalu diikat dengan benang lawe. Lintingan gantal dalam adat Yogyakarta memiliki makna tersendiri. Pada pernikahan Erina dan Kaesang, Erina melempar tiga gantal sementara Kaesang melempar empat gantal.

Makna Lemparan Lintingan Gantal

Balangan bantal umumnya dilempar menuju area tubuh tertentu, yaitu dahi, dada, dan lutut. Kenapa ke tiga area tubuh tersebut? Ada makna tersendiri yang dikandungnya.

Lemparan gantal ke dahi mempelai perempuan menyimbolkan harapan agar kelak bisa senantiasa menguatkan pikiran dan logika. Begitu pula harapan agar bisa senantiasa berpikir jernih dalam mengatasi masalah di kehidupan pernikahan.

Lemparan gantal dari mempelai pria yang diarahkan ke dada mempelai perempuan disebut gondang tutur. Lemparan ini menjadi simbol mempelai pria telah mengambil cinta mempelai perempuan. Lemparan mempelai perempuan ke mempelai pria ke arah dada juga punya arti dan harapan agar mempelai pria senantiasa menghadirkan kasih sayang dalam kalbunya.

Lemparan gantal dari mempelai perempuan yang diarahkan ke lutut mempelai pria disebut gantal gondhang kasih. Maknanya sebagai bentuk penghargaan agar suami bisa menjadi pengayom. Selain itu, juga menjadi bentuk bakti kepada suami.

2 dari 2 halaman

Cerminan Saling Melempar Kasih

Pernikahan Erina dan Kaesang./Copyright Tangkapan Layar Youtube Presiden Jokowi

Prosesi lempar melempar gantal mencerminkan saling melempar kasih. Gantal pun memiliki simbol pertemuan jodoh yang saling menemukan dan menjadi belahan jiwa, ikatannya menyimbilkan benang cinta yang suci.

Biasanya proses diawali dengan mempelai pria dan perempuan yang berjalan berlawanan arah dengan didampingi oleh dua orang kerabat yang mengapit masing-masing mempelai. Kemudian, pada jarak sekitar dua meter, pasangan berhenti dan melakukan proses saling melempar gantal. Giliran pertama biasanya dilakukan oleh mempelai pria. Lalu, bergantian mempelai perempuan yang melempar gantal.

Itu tadi makna dan filosofi menarik terkait prosesi balangan gantal dalam tradisi pernikahan Yogyakarta. Semoga bisa jadi informasi yang bermanfaat, ya.

 

#WomenforWomen