3 Jenis Makanan yang Baik Dikonsumsi untuk Cegah Baby Blues

Endah Wijayanti diperbarui 10 Des 2022, 12:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Setelah melahirkan, ibu akan dihadapkan pada banyak perubahan. Perubahan kebiasaan hingga kondisi tubuh bisa memicu rasa lelah luar biasa. Selain itu, ibu juga rentan mengalami baby blues.

Perubahan fisik, hormon, psikis, dan sosial bisa memicu sindrom baby blues pada ibu. Mengutip buku Parenting tanpa Galau, sindrom baby blues adalah gangguan psikologis berupa sedih, cemas, dan emosi meningkat yang dialami sekitar 50-80% perempuan setelah melahirkan khususnya bayi pertama. Umumnya terjadi pada dua minggu pertama setelah melahirkan. Untuk mencegah terjadinya baby blues atau mencegah gejalanya makin parah, mengonsumsi makanan bergizi perlu dilakukan.

Berikut ini tiga jenis makanan yang baik dikonsumsi sebagai upaya mencegah baby blues. Selengkapnya, simak uraiannya di bawah ini.

1. Makanan yang Mengandung Asam Lemak Omega-3

Makanan dengan kandungan asam lemak omega-3 sangat baik dikonsumsi untuk cegah baby blues. Menurut American Psychiatric Association, mengonsumsi makanan yang mengandung omega-3 sebelum dan setelah persalinan bisa meringankan depresi pasca melahirkan. Kelompok ikan makarel, sarden, tiram, salmon, hingga kedelai dan kacang kenari bisa jadi pilihan.

 

 

2 dari 2 halaman

2. Makanan yang Mengandung Vitamin B

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Sejumlah penelitian menemukan bahwa perempuan yang mengalami baby blues memilik kadar folat darah yang lebih rendah dibanding yang tidak. Untuk itu ibu perlu mengonsumsi makanan yang mengandung asam folat atau folat (vitamin B) untuk mencegah baby blues. Asam folat terbukti bisa memengaruhi depresi.

3. Makanan yang Mengandung Kalsium

Kalsium punya fungsi menstimulasi produksi neurotransmiter di otak. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang mengonsumsi suplemen dan makanan yang mengandung kalsium memiliki risiko yang rendah terkena depresi.

Itu tadi tiga jenis makanan yang bisa dipilih untuk bantu mencegah baby blues. Ada baiknya berkonsultasi ke dokter untuk mendapat penanganan yang lebih tepat terkait gejala baby blues, ya.

#WomenforWomen