Siraman Erina Gudono Jelang Nikah dengan Kaesang Pangarep, Filosofi 7 Sumber Air dan Bunga Setaman

Anto Karibo diperbarui 10 Des 2022, 08:53 WIB

Fimela.com, Jakarta Salah satu rangkaian acara yang dilakukan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono sebelum menikah adalah siraman. Dalam rangkaian proses jelang nikah ini, kedua mempelai menyelenggarakan acara diraman di kediaman masing-masing.

Erina Gudono melakukan siraman di kediaman keluarga, di Sleman, DI Yogyakarta. Yang menarik adalah air yang digunakan sebagai air siraman diambil dari tujuh sumber dan dicampur dengan bunga setaman dan air kelapa muda hijau yang merupakan lambang cinta tulus.

Air diambil dari 7 sumber yaitu rumah Erina, rumah Presiden Joko Widodo (Jokowi), Keraton Kilen, Pakualaman, Puro Mangkunegaran, Masjid Raya Sheikh Zayed Surakarta dan air zamzam dari Tanah Suci Mekkah. Air tersebut kemudian dicampur dengan bunga setaman.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Sebuah Filosofi

Intip makna kain batik nagasari yang dikenakan Erina Gudono saat siraman. (Tangkapan layar vidio.com).

Setiap prosesi adat biasanya memiliki makna filosofis tersendiri. Demikian pula dengan prosesi siraman yang merupakan adat Jawa tersebut. Mengambil angka 7 dari sumber air yang diambil, ternyata ada maksud tersendiri.

Juga, ketika air dari 7 sumber tersebut dicampur dengan bunga setaman, ternyata ada makna yang sangat apik. Salah satunya adalah supaya kedua mempelai setelah dimandikan bisa memiliki sifat-sifat utama yang luhur.

"Tujuh dari kata pituduh, pitutur, pitulungan, pitulus, pitukon, lan piturun. Dicampur dengan bunga setaman. Harapan agar kedua mempelai selalu dengan sifat-sifat kautaman," ucap penata acara saat memandu prosesi siraman, Jumat (9/12/2022).

3 dari 3 halaman

Pelaku Siraman

Upacara adat siraman jelang pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono. (vidio.com/sctv)

Erina tampil anggun dengan balutan kain putih yang dilapisi dengan roncean melati bermotif kawung di acara siraman tersebut. Ini merupakan salah satu proses yang dilakukan jelang pernikahannya dengan Kaesang.

Selain air dari 7 sumber yang digunakan, yang menyiramkan air tersebut juga berjumlah 7 orang. Siraman dimulai dari sang ibu, Sofiatun Gudono, yang menyiramkan air ke Erina yang mengenakan rangkaian bunga melati.

Kemudian, setelah ibunda dari Erina juga ada istri Sultan Hamengkubuwono X, GKR Hemas, juga istri Paku Alam X, GKBRAy Atika Purnomowati, kemudian istri Mensesneg Pratikno, Siti Faridah Pratikno, lalu Sutati Muhaimin, Zulaikha Surenggane, dan Nyai Hj Fatimatuz Zahro.