Fimela.com, Jakarta BLACKPINK melewati momentum yang fenomenal di sepanjang tahun 2022. Puncaknya, kuartet yang dibentuk YG Entertainment ini baru saja meraih penghargaan bergengsi dari TIME.
Jisoo dkk dinobatkan sebagai Entertainer of the Year, sebagai bentuk apresiasi terhadap influence mereka setahun terakhir. Penantian panjang fans dibayar dengan aktivitas maraton dari single, album hingga tur dunia.
Born Pink, album yang rilis September lalu menjadi pelepas dahaga atas karya baru BLACKPINK. Pink Venom dan Shut Down jadi dua ujung tombak untuk mereka kembali mendominasi dunia.
Lagu-lagu baru mereka berjaya di platform streaming dan YouTube. Hal ini juga diiringi manisnya penjualan album yang menyentuh angka 2 juta lebih.
Solo atau Grup, Tetap Kuat
Dua album studio selama 6 tahun debut tak bisa dibilang produktif. Namun YG meluluhkan hati penggemar dengan merilis solo project dari masing-masing member. Dan bisa dibilang project tersebut tak kalah fenomenal.
Jennie, Rose dan Lisa secara beurutan menghadirkan sisi lain mereka dalam karya solo. Dampak mereka sebagai individu sangat luar biasa, sama-sama menunjukkan sinyal positif secara angka.
Sementara Jisoo mengawali debut aktingnya di drama Snowdrop. Jauh dari kata mengecewakan, sang member tertua berhasil menunjukkan kapasitasnya di kancah drama.
Tak banyak girl group yang bisa meraih sukses masif sebagai tim maupun individu, dan mungkin BLACKPINK jadi yang paling berhasil dan layak mendapat penghargaan Entertainer of the Year ini.
Nikmati Setiap Momen
Popularitas dan ekspektasi publik bisa menjadi pedang bermata dua bagi BLACKPINK. Namun sebagai grup Jennie dkk berusaha menikmati setiap momen dalam perjalanan karier mereka.
"Hal terpenting bagiku adalah tidak melihat terlalu ke depan dan selalu menikmati hari demi hari, karena ketika kita merencanakan satu atau dua tahun ke depan kami akan merasa lkewalahan," tutur Jennie.
Bersama TIME, para member BLACKPINK menjalani sesi pemotretan selama sekitar 12 jam. Mereka berusaha menjadi para perempuan hebat dengan ekspresi dan penampilan yang disajikan.
"Kami berusaha ekstra keras agar bisa tampil seperti superwomen. Namun pada akhirnya, kami hanyalah para perempuan biasa," pungkas Jennie.