Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela pernah dengar istilah membersihkan kamar baik untuk kesehatan? Hal ini benar adanya. Bukan hanya baik untuk kesehatan secara fisik, rumah yang bersih dan rapi juga berpengaruh pada kesehatan mental. Saat sedang stres, seseorang cenderung tidak memerhatikan lingkungan sekitar sehingga kerap mengakibatkan ruangan berantakan. Hal ini dibenarkan oleh psikolog yang mengatakan bahwa saat seseorang merasa cemas, stres, dan sulit berkonsentrasi maka cenderung membuat kekacauan.
Studi mengaitkan kesehatan dengan paparan lingkungan. Faktanya, rumah yang rapi atau orang yang suka bersih-bersih memiliki risiko depresi lebih rendah. Tak hanya itu, membersihkan rumah juga memberi manfaat lainnya untuk kesehatan mental. Melansir dari Forbes Health berikut penjelasannya.
1. Melatih Kontrol Diri
Studi pada 2017 menemukan bahwa rumah yang berantakan berkaitan dengan pemilik rumah yang sedang merasa kewalahan, suka menunda pekerjaan, dan memiliki kualitas hidup yang rendah. Lingkungan mencerminkan keadaan emosional dan psikis pemiliknya. Ketika terdapat keteraturan pada lingkungan sekitar, dapat membantu seseorang merasa lebih mampu mengelola beberapa keadaan. Hal ini tentu memengaruhi kontrol diri karena terbiasa mengontrol keadaan lingkungan sekitar.
2. Konsistensi
Manusia lebih menyukai rutinitas yang serupa karena memberi stabilitas. Saat terbiasa merapikan rumah, maka kamu akan terlatih untuk mengatur dekorasi rumah sesuai tata letaknya. Saat rumah berantakan dikala kamu merasa lelah, stres, dan hilang minat pada berbagai aktivitas tubuh secara spontan akan bergerak merapikan benda yang terletak tidak pada tempatnya. Keteraturan ini menciptakan sifat konsisten.
3. Melepaskan Endorfin si Hormon Bahagia
Endorfin sebagai hormon yang memicu perasaan senang dan bahagia diproduksi oleh sistem saraf saat seseorang mendapat tidur cukup, olahraga, dan meditasi. Namun nyatanya produksi endorfin juga dapat dipengaruhi melalui aktivitas membersihkan rumah. Inilah faktor yang membuat hati senang dan puas karena melihat rumah yang rapi dan bersih.
4. Meningkatkan Fokus
Membersihkan rumah dari bagian terkecil hingga yang terbesar berpengaruh pada sistem kerja otak. Membersihkan kekacauan secara tidak langsung memaksa otak untuk fokus dan melihat lebih jeli pada bagian mana yang harus dibenahi terlebih dahulu. Hal ini tentu berpengaruh pada fokus kita.
5. Mengatur Emosi
Saat membersihkan rumah, ritme gerak tubuh akan menyesuaikan dengan cara membersihkan. Misalnya saat menyapu, bila kita bergerak terlalu cepat debu yang ada pada lantai akan semakin berantakan. Dengan ini gerak tubuh akan melambat untuk menyesuaikan aktivitas bersih-bersih. Hal ini akan memberi efek menenangkan selama aktivitas membersihkan rumah yang membantu diri mengelola emosi.
Tak hanya memberi dampak positif bagi kesehatan dan kenyamanan, membersihkan rumah secara signifikan juga berpengaruh pada kesehatan mental. Kegiatan ini bisa jadi pelampiasan atas rasa frustasi yang dirasakan.
Penulis: Mufiidaanaiilaa Alifah S.