Review Penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di Qatar, Supporter Perempuan Merasa Lebih Aman

Vinsensia Dianawanti diperbarui 07 Des 2022, 10:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Banyak kritik dan pujian yang membanjiri penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di Qatar. Mulai dari teknologi yang digunakan hingga aturan berbusana dalam penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di Qatar.

Di antaranya ragam kritik yang mencuat, ada sebuah ulasan menarik yang dilontarkan para supporter perempuan yang turut meramaikan Piala Dunia 2022. Bukan hal baru jika perempuan yang berada di tengah supporter sepak bola cenderung rentan terhadap tindak kekerasan dan pelecehan seksual.

Mengutip dari Al Jazeera, tidak sedikit supporter perempuan Piala Dunia 2022 merasa aman selama berada di Qatar. Salah satu cerita menarik yang diungkap Andrea M asal Amerika Serikat.

Menurutnya penggambaran negara Timur Tengah di media Amerika Serikat sangat berbeda dari apa yang ia alami. Ia merasa lebih aman selama berada di Qatar.

"Hal-hal sederhana seperti berjalan-jalan di sekitar kota larut malam, itu adalah sesuatu yang tidak bisa saya lakukan di rumah (AS)," tuturnya.

 

2 dari 4 halaman

Ulasan suporter perempuan

Hal serupa juga diutarakan Joy Nkuka asal Afrika Selatan yang bercerita dirinya bersama sang putri berjalan-jalan pada pukul 3 pagi.

"Di sini, saya dan putri saya berjalan-jalan pukul 3 pagi dan tidak ada yang mengintimidasi kami, menggoda kami, atau melihat kami dengan cara yang akan membuat kami merasa tidak aman," katanya.

Pengalaman lain juga diutarakan Tatiana Lopez, penggemar timnas Brasil. Ia melakukan perjalanan ke Qatar bersama dua teman perempuannya dan mengatakan pria berperilaku sangat sopan di tempat umum. Ia pun juga tidak perlu mengkhawatirkan barang-barang pribadi mereka.

"Saya benar-benar dapat membawa ransel di punggung, dan menyimpan ponsel di saku karena saya tahu tidak ada yang akan mengambilnya dari saya," katanya.

 

3 dari 4 halaman

Tingkat keamanan di Qatar

Tingkat keamanan di Qatar divalidasi oleh seorang warga Ethiopia bernama Khadija Suleiman yang telah tinggal di Qatar selama 10 tahun. Menurutnya, keamanan yang baik bukanlah fenomena baru di Qatar.

Selama penyelenggaraan Piala Dunia 2022, pemerintah Qatar memang meningkatkan keamanan dengan meningkatkan jumlah petugas keamanan yang berjaga. Meski demikian, Suleiman menyebut keselamatan anak-anak dan perempuan di tempat umum tidak pernah menjadi perhatian selama ia tinggal di negara tersebut.

 

4 dari 4 halaman

Tidak hanya di stadion

Tingkat keamanan yang baik tidak hanya dirasakan di dalam stadion. Kawasan wisata, seperti Souq Waqif Doha dan zona penggemar yang tersebar di seluruh kota juga menjadi tempat aman bagi perempuan dan anak-anak. Tidak sedikit perempuan dengan kereta bayi yang ikut perayaan pascapertandingan.

Atusan melarang penjualan alkohol di dalam atau di dekat tempat pertandingan semakin menambah kepercayaan perempuan untuk menghadiri pertandingan Piala Dunia 2022. Mereka merasa tidak perlu membahayakan keselamatan mereka selama pertandingan berlangsung.