Fimela.com, Jakarta Batuk dan pilek merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi ke setiap orang. Masalah kesehatan ini bisa terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak. Batuk dan pilek merupakan masalah kesehatan yang diakibatkan oleh virus. Biasanya, dengan istirahat cukup dan meningkatkan daya tahan tubuh, batuk maupun pilek bisa sembuh dengan sendirinya.
Setelah sembuh dari batuk pilek, tentunya kita tak ingin kembali terjangkit masalah kesehatan tersebut. Untuk mencegah terjangkit kembali virus yang sama, kita perlu membersihkan barang-barang yang kemungkinan terpapar virus. Lantas, apakah kita perlu mengganti sikat gigi setelah batuk pilek?
Haruskah Ganti Sikat Gigi Setelah Pilek?
Salah satu penularan virus batuk pilek adalah lewat air liur. Dan sikat gigi menjadi salah satu benda yang terpapar langsung dengan virus lewat air liur. Tapi, apakah sikat gigi bisa menularkan virus kembali? Mengutip dari laman bustle.com, tidak ada bukti konkrit bahwa sikat gigi bisa menularkan penyakit.
Dr. Neha Vyas, seorang ahli kesehatan mengungkapkan jika patogen dapat bertahan hidup di sikat gigi. Meski begitu, tidak ada bukti yang cukup kuat untuk menunjukkan bahwa hal itu bisa menyebabkan penyakit.
Sementara itu, ahli dari Layanan Kesehatan Nasional (NHS) di Inggris mengungkapkan jika virus berpotensi hidup di lingkungan yang basah dan lembab. Virus maksimal hidup selama 24 jam. Sedangkan sikat gigi, itu bisa mengering setelah beberapa jam. Besar kemungkinan virus dan bakteri pada sikat gigi akan mati.
Dengan catatan, sikat gigi sebaiknya tidak disimpan di dalam kotak yang memungkinkannya tetap basah dan lembab dalam waktu lama. Sikat gigi sebaiknya juga tidak digunakan untuk bergantian.
Kapan Harus Ganti Sikat Gigi?
American Dental Association menyarankan agar kita mengganti sikat gigi setidaknya setiap 3 sampai 6 bulan sekali. Mengingat sikat gigi adalah produk yang cukup murah dan sulit dibersihkan di rumah, akan lebih baik jika kita lebih sering untuk menggantinya. Semakin sering kita ganti sikat gigi, semakin rendah risiko sikat gigi menjadi rumah bagi bakteri, kuman atau virus penyebab penyakit.
Saran untuk sering mengganti sikat gigi juga didasari oleh sifat sikat gigi yang mudah rusak. Apalagi jika sikat gigi digunakan setiap hari. Dr. Amanda Lewis, DMD, seorang dokter gigi mengatakan, "Enamel gigi adalah zat yang paling keras dalam tubuh manusia, jadi ketika Anda menggunakan sikat gigi setiap hari, itu merusak serat pada sikat gigi. Sebaiknya perlu untuk sering diganti. Minimal setiap 3 sampai 6 bulan sekali.”
Semoga informasi ini bermanfaat dan semoga kita semua semakin bijak dalam menggunakan sikat gigi dalam kehidupan sehari-hari.
#WomenForWomen