Fimela.com, Jakarta Tuberculosis atau TBC menjadi salah satu tantangan kesehatan yang dihadapi masyarakat di Kota Medan. Berdasarkan data Indonesia Tuberculosis Information System, per tahun 2021 diestimasikan terdapat lebih dari 18.900 kasus TBC yang terjadi di Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara tersebut.
Secara nasional, Kementerian Kesehatan juga mencatat kasus TBC di Indonesia terjadi sebanyak 301 insiden per 100.000 penduduk dengan angka kematian sebesar 34 kasus per 100.000 penduduk. Hal ini lantas menjadikan Indonesia sebagai negara penyumbang kasus TBC terbesar ketiga setelah India dan China.
Penyakit yang menyerang organ paru-paru ini dikenal sebagai penyebab utama kematian akibat penyakit infeksi di dunia. Untuk menanggulangi hal ini, ERHA berpartisipasi dalam program Pemerintah terkait target percepatan eliminasi Tuberkulosis 2030 dengan menyelenggarakan screening TBC gratis bagi 5.000 masyarakat di Kota Medan pada Selasa (29/11).
“Kami selalu percaya kualitas hidup yang baik menjadi faktor kunci dalam menyelesaikan masalah sosial yang terjadi. Untuk itu, ERHA berkomitmen untuk terus menebarkan dampak baik melalui partisipasi aktif dalam berbagai upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Screening TBC masal bersama Dinas Kesehatan Kota Medan menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata yang kami harap dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi 5.000 pasien yang diperiksa, namun juga bagi orang-orang di sekelilingnya,” tandas Andreas Bayu Aji, Chief Corporate Affairs Arya Noble, Induk usaha ERHA.
Membangun Kualitas Hidup Lebih Baik
Pada acara yang diselenggarakan di Kantor Kecamatan Medan Petisah Kota Medan, Dr. Pocut Fatimah Fitri, MARS selaku Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Medan juga turut hadir memberikan edukasi langsung bagi masyarakat terkait pentingnya kedisiplinan dalam mengonsumsi obat TBC dan cara pencegahannya. Selain itu ia juga mengapresiasi langkah sigap ERHA yang mengambil peran dalam berkolaborasi bersama dengan Dinas Kesehatan Kota Medan untuk mencapai target eliminasi Tuberkulosis 2030 khususnya di Kota Medan.
“Peningkatan peran serta komunitas, mitra, dan multisektor menjadi salah satu strategi yang kami lakukan dalam mencapai target 2030. Harapannya melalui kolaborasi aktif seperti yang telah dilakukan ERHA hari ini, masyarakat menjadi lebih sadar pentingnya pemeriksaan kesehatan khususnya pada katagori penyakit menular seperti Tuberkulosis,“ ujar Ibu Pocut.
Dengan misi membangun kualitas hidup yang lebih baik bagi seluruh masyarakat, ERHA secara konsisten mengadakan berbagai kegiatan sosial khususnya pada bidang kesehatan. Diharapkan melalui kolaborasi holistik antara Pemerintah, Masyarakat, dan Pemangku Kepentingan, dapat tercipta keselarasan dalam memberantas isu dan masalah yang dihadapi masyarakat.
“Besar harapan kami, program ini dapat menjadi wadah kolaborasi konsisten dan berkesinambungan antar pihak dalam memberantas masalah kesehatan di Indonesia. Dengan semangat menebar manfaat, ERHA selalu terbuka untuk berbagai kesempatan partisipasi dan tanggung jawab sosial untuk menyehatkan masyarakat Indonesia agar menjadi lebih baik lagi,” tutup Andreas Bayu Aji.