5 Cara Membangun Komunikasi Sehat dengan Pasangan agar Terhindar dari Konflik

Fimela Reporter diperbarui 14 Des 2022, 09:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Komunikasi adalah hal utama yang menjadi kunci suksesnya pasangan dalam mempertahankan hubungan. Saat komunikasi berjalan dengan baik, maka hubungan pun akan terhindar dari konflik yang menyebabkan keretakan dalam hubungan. Begitu pun sebaliknya, bila tidak mampu membangun komunikasi sehat dan efektif dengan pasangan maka rentan timbul salah paham hingga perselisihan.

Komunikasi yang sehat dan efektif bukan hal yang sulit untuk diterapkan. Melansir dari Your Tango ada beberapa cara yang dapat kamu coba agar pola komunikasimu dengan pasangan berjalan sehat dan efektif. Berikut penjelasannya.

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

1. Pelajari Preferensi Waktu Satu Sama Lain

ilustrasi pasangan bahagia/polkadot_photo/Shutterstock

Untuk berdiskusi tanpa mengganggu kesibukan satu sama lain, kamu dan pasangan harus saling memahami waktu yang tepat. Misalnya saat pasangan baru selesai bekerja sepanjang hari, keadaan fisik yang lelah mungkin menyulitkannya untuk berdiskusi dengan tenang. Bicarakan bersama dan pintarlah membaca keadaan. Sebagai contoh waktu yang tepat untuk berdiskusi adalah saat bersantai, kencan, atau makan bersama.

3 dari 6 halaman

2. Katakan Apa yang Kamu Rasakan

ilustrasi pasangan cinta/theshots.co/Shutterstock

Alih-alih kalut dalam pikiran sendiri yang berujung pada salah paham dan sakit hati, bicarakan dengan pasangan apa yang mengganggu pikiranmu. Misalnya pasangan cenderung membalas pesan dengan singkat dan jarang mengajakmu bercengkerama lebih dulu. Daripada berprasangka pasangan selingkuh atau sudah tidak cinta, lebih baik tanyakan alasan perilaku mereka. Tentunya, bicarakanlah dengan baik tanpa intimidasi dan tuntutan.

4 dari 6 halaman

3. Bangun Komunikasi Ideal

ilustrasi pasangan cinta/theshots.co/Shutterstock

Komunikasi ideal diukur berdasarkan penilaian masing-masing orang. Saat kamu mengharapkan pasangan lebih banyak memuji sedangkan yang dilakukan adalah sebaliknya, maka tentukan dan bicarakan bersama apa hal yang kamu harapkan dilakukan pasangan dan tidak. Hal ini akan membangun rasa saling menghargai karena kamu dan pasangan sama-sama belajar untuk melengkapi kebutuhan dan keinginan satu sama lain.

5 dari 6 halaman

4. Lebih Baik Diam daripada Mengatakan Hal Buruk

Ilustrasi Pasangan/Credit: pexels.com/Ginnie

Tak semua obrolan akan berjalan mulus. Saat diskusi antara dirimu dan pasangan memanas, jangan lempar bola api ditengah kalian. Terkadang saat emosi seseorang akan melontarkan kata-kata pedas yang akan disesali kemudian. Untuk itu, tenangkan diri bila memang dibutuhkan. Masalah tidak harus selesai dalam satu malam dan kamu berhak memiliki waktu untuk menenangkan diri. Daripada momen diskusi berujung pertengkaran, lebih baik diam dan sudahi obrolan dan lanjutkan saat merasa sudah tenang.

6 dari 6 halaman

5. Jangan Keras Pada Diri Sendiri atau Pasangan

Ilustrasi Pasangan/https://unsplash.com/Priscilla Du Preez

Rencana diskusi mungkin tidak akan selalu berjalan sesuai rencana. Baik situasi maupun keadaan dirimu dan pasangan, diskusi bisa jadi terhambat karena hal-hal yang menjadi penghalang. Belajar komunikasi terbuka memang membutuhkan keterampilan dan mengubah kebiasaan. Saat banyak hal tidak diinginkan terjadi, jangan melempar kesalahan pada pasangan atau dirimu sendiri. Sadari bahwa tidak semua hal akan berjalan mulus sehingga konflik pasti akan terjadi. Kunci melewatinya adalah dengan menyelesaikan bersama pasangan, bukan berdiri sendirian.

Komunikasi yang baik menjadi pilar kuatnya hubungan komitmen. Pahami dirimu dan pasanganmu dan belajarlah untuk menjalin komunikasi sehat demi hubungan yang awet.

Penulis: Mufiidaanaiilaa Alifah S.