Fimela.com, Jakarta Rambut rontok adalah sesuatu yang dialami banyak perempuan, dengan sebuah studi oleh Nioxin mengungkapkan bahwa angkanya bisa mencapai 40%. Ada penyebab yang sangat masuk akal untuk penyebab rambut rontok dan beberapa hal bisa dilakukan untuk mencegahnya.
Setiap rambut di kepala memiliki siklus hidup, dimulai dengan fase anagen atau pertumbuhan aktif, yang bisa berlangsung antara 3 sampai 7 tahun. Folikel rambut kemudian bergerak ke fase transisi yang disebut catagen, diikuti oleh fase istirahat telogen, yang berlangsung sekitar 3 bulan saat rambut lama rontok, diganti dengan rambut anagen baru.
1. Genetik
Tingkat pertumbuhan rambut dan panjangnya ditentukan secara genetik. Demikian juga pola kerontokannya, bisa diwariskan dari orangtua dan terjadi di usia berapapun setelah pubertas. Ini dipengaruhi kadar hormon dalam tubuh.
2. Reaktif dan COVID
Rambut rontok reaktif melibatkan pemicu, misalnya penurunan berat badan atau perubahan pola makan yang tiba-tiba, bisa memengaruhi folikel. Penyakit adalah bentuk reaktif lain dari kerontokan rambut.
Suhu tinggi yang menyertai COVID adalah salah satu alasan mengapa folikel rambut bisa mati sementara saat tubuh berkonsentrasi melawan infeksi. Semakin tinggi dan lama suhunya, semakin banyak rambut rontok.
3. Stres
Stres kronis menyebabkan malting. Secara resmi dikenal sebagai Telogen Effluvium, peristiwa yang membuat stres atau infeksi sistemik parah, bisa menyebabkan lebih banyak rambut dari biasanya untuk keluar dari fase pertumbuhannya dan memasuki fase kerontokan pada saat bersamaan.
4. Traksi alopesia
Pemrosesan berlebihan pada rambut juga bisa memengaruhi kekuatan helaian dan menyebabkan kerusakan yang tampak seperti kerontokan rambut. Jika kamu menyadari kerontokan rambut, tapi tidak melihat perbedaan kepadatan rambut di kulit kepala, kemungkinan inilah penyebabnya.
5. Kekurangan zat besi
Menstruasi dan vegetarisme bisa menyebabkan kadar Ferritin rendah. Protein ini menyimpan zat besi dalam tubuh dan dibutuhkan untuk memproduksi protein sel rambut. Besi rendah adalah salah satu kekurangan mineral yang paling umum pada perempuan muda dengan penipisan rambut.
6. Mengabaikan kulit kepala
Kesehatan kulit kepala sangat penting untuk pertumbuhan rambut, terutama saat menghadapi tingkat polusi tinggi dan ketergantungan yang semakin besar pada sampo kering. Segala jenis penyumbatan dan penumpukan pada kulit kepala bisa mencekik kutikula rambut, tidak memungkinkan rambut bernapas, dan menyebabkan rambut tidak tumbuh maksimal.
7. Kekurangan vitamin B12
Vitamin B12 dan D adalah kekurangan yang relatif umum pada penderita kerontokan rambut.
8. Hormonal
Hormon memainkan peran utama dalam siklus pertumbuhan rambut. Estrogen ramah rambut dan membantu menjaga helai rambut dalam fase anagen selama antara 3 sampai 7 tahun.
Maka dari itu, sebelum memilih pil KB yang tepat, konsultasikan dengan dokter tentang kemungkinan efek sampingnya. Pergeseran hormon terbesar terjadi pada usia 40-50 tahun.
9. Tiroid
Tiroid, terutama hipotiroidisme bisa menyebabkan penipisan rambut dan paling sering terjadi pada perempuan pascamenopause. Kondisi ini juga menyebabkan rambut kering, kuku rapuh, penambahan berat badan, dan kelelahan.