Koleksi musim semi/musim panas ini terinspirasi dari semangat di era 60 dan 70an. Di era tersebut, Biyan melihat kebebasan dalam berekspresi dan perayaan kemerdekaan yang tanpa batas. Foto: Document/Studio 133 Biyan.
Nostalgia akan kenangan di masa lalu dan kesenangan untuk sebuah awal mula menjadi gagasan untuk koleksi terbaru Studio 133 Biyan ini. Foto: Document/Studio 133 Biyan.
Biyan ingin mengeksplorasi dan memadukan lini waktu masa lalu dengan elemen masa kini. Ia banyak bermain dengan material, corak, dan garmen yang dilebur dengan semangat muda. Foto: Document/Studio 133 Biyan.
Koleksi kali ini diwujudkan dalam paduan yang tidak berarah antara warna yang kontras dengan ornamen floral, tapi bermotif geometris. Foto: Document/Studio 133 Biyan.
Perpaduan lace dan satin print dengan denim yang tidak terduga juga menciptakan olahan baru yang playful. Berbagai ornamen bunga daisy, garis optikal yang groovy, dan corak motif floral yang pop dicetak di atas bahan satin silk dan katun yang ringan, bersama material lain, seperti organza silk, lace, denim, jacquard, dan nylon. Foto: Document/Studio 133 Biyan.
Palet warna mengejutkan, antara pink, kuning, jingga, biru, ecru, hitam, biru navy, dan army green bernuansa retro yang khas diaplikasikan dalam pola bentuk mini, halter, bralette, tunik, pajama-styled, wide pants, boxy top, maxi dress, dan oversized shirt. Kombinasi patchwork disempurnakan dengan anting, kalung, mary jane pumps shoes, dan oxford shoes. Foto: Document/Studio 133 Biyan.
Seolah-olah tidak beraturan, tapi tanpa disadari ada harmoni yang teratur, dan kaya akan detail. Komposisi dan sentuhan tipografi Studio 133 membuat koleksi ini memiliki daya pakai keseharian yang nyaman. Sebuah kontemplasi yang ceria, tidak terduga, tapi berarah. Foto: Document/Studio 133 Biyan.